Tim Persiku Kudus Butuh Dana Talangan

Persiku News - Persiku Kudus membutuhkan dana talangan untuk modal awal pembentukan tim, bila ingin mengikuti kompetisi PSSI Liga Profesional level dua, bulan depan. Bila hal tersebut gagal direaliasasikan, tentunya akan mengancam keikutsertaan Tim Macan Muria untuk dapat mengikuti kompetisi tahun ini.

Ketua Harian Persiku, Sam'ani Intakoris, menyatakan dana talangan yang dibutuhkan mencapai Rp 500 juta. Alokasi tersebut diperlukan untuk pembentuk awal tim. "Langkah konkritnya memang seperti itu," katanya, Jumat (9/9).

Tentu saja, dana sebesar itu tidak akan cukup untuk dapat mengikuti kompetisi profesional. Perkiraan sementara, dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kompetisi sebesar Rp 4 miliar. Dengan jumlah tersebut, diperkirakan pembentukan tim hanya dapat dilakukan secara minimalis.

Pengertiannya, dibandingkan tim musim sebelumnya, Persiku musim mendatang akan lebih banyak menggunakan potensi lokal.  Disinggung soal dari mana sumber daya tersebut, dia menyebut akan mengupayakannya dari sponsor dan perusahaan yang ada di Kota Keretek.

Persoalannya, hingga saat sekarang belum ada kejelasan mengenai siapa saja yang akan memberikan donasi. "Masih terus diupayakan pendekatan kepada mereka," ungkapnya.

Mengenai persyaratan lainnya seperti pembentukan PT, diakuinya sejauh ini juga masih dalam proses. Sejauh ini, kendala utama yakni pada pihak yang bersedia duduk di dalamnya. Akibatnya, pembentukan tim masih belum jelas. Bahkan, hingga saat sekarang pihaknya belum dapat memastikan kapan hal tersebut dapat direalisasikan.

Jadi, selama PT belum terbentuk pengurus tetap akan membantu persiapan tim. Namun begitu, pihaknya berharap agar hal tersebut dapat segera direalisasikan. Pasalnya, pembentukan PT juga akan menjadi pijakan untuk melakukan proses pembentukan tim pada masa mendatang.

Menurutnya, persiapan tim musim ini memang cukup berat. Tanpa APBD, Persiku memang terseok-seok dalam mempersiapkan tim untuk mengikuti Liga Profesional level 2. "Kondisi kami memang sulit saat sekarang," tandasnya.

(Suara Merdeka)