Persiku News - Ketua Komite Hukum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyala Mattaliti mengancam akan menggulirkan kongres luar biasa (KLB) jika pengurus PSSI berkeras memasukkan 24 klub dalam kompetisi Liga Super Indonesia musim depan. Ia menilai peserta kompetisi seharusnya 18 klub seperti musim lalu.

"Di statuta (PSSI) tidak ada itu. Jadi, jangan salahkan saya kalau saya akan tuntut KLB, karena ini sudah melanggar. Ini parah, lebih parah dari Nurdin (Halid, Ketua Umum PSSI sebelumnya)," kata La Nyala di kantor PSSI, kemarin.

Rapat Komite Eksekutif PSSI di Hotel Sahid, Rabu lalu, memutuskan bahwa kompetisi musim depan diikuti maksimal 24 klub. Rapat itu sekaligus menganulir rapat sebelumnya yang memutuskan klub peserta kompetisi berjumlah 18 klub.

La Nyala mengatakan bahwa pada saat rapat itu ia sudah menentang untuk memasukkan 24 klub dalam kompetisi musim depan, tapi ia kalah suara. Keputusan diketuk ketika ia sedang ke kamar mandi. La Nyala menilai klub peserta kompetisi divisi tertinggi itu sudah diatur dalam Statuta PSSI, yaitu 18 klub.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Apriliani, mengatakan ketidaksetujuan La Nyala seharusnya disampaikan ketika rapat. Karena setelah diputuskan, kata Toni, seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.

Ia mengatakan jumlah 24 klub peserta kompetisi itu bukan jumlah final, melainkan jumlah maksimal peserta kompetisi. Sangat mungkin ada beberapa klub dari 24 klub tersebut yang gugur dalam verifikasi finansial dan verifikasi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). "Kalau hanya ditetapkan 18 klub, lalu ada yang drop saat verifikasi, kan jadi kurang. Karena itu, lalu dibuat aturan 24 klub," katanya.

Toni membantah tudingan yang menyebutkan PSSI mencla-mencle karena sering mengubah keputusan. Keputusan memasukkan 18 klub peserta kompetisi dalam rapat Komite Eksekutif 16 September lalu, kata dia, sebenarnya belum final.

Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa, menyayangkan keputusan PSSI menambah kuota peserta Liga Super Indonesia. "Dengan jumlah peserta banyak, jumlah pertandingan juga akan banyak. Ini akan merugikan tim nasional karena tidak bisa mendapat pemain yang fresh (segar)," kata Lalu kemarin.

Suporter Persija Jakarta, The Jakmania, menilai ada unsur politik di belakang keputusan PSSI menetapkan Liga Super diikuti oleh 24 klub. "PSSI telah menabrak Statuta PSSI. Dua puluh empat tim itu ukurannya dari mana?" kata Sekretaris Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto.

Ke-24 klub itu terdiri atas 14 klub Liga Super musim lalu, 4 klub promosi dari Divisi Utama, serta 6 klub yang ditunjuk PSSI, yaitu Persema Malang, PSM Makassar, PSMS Medan, Bontang FC, Persebaya Surabaya, dan Persibo Bojonegoro. "Enam tim itu ibaratnya mendapat tiket gratis. Kami melihat ini persoalan politik sepak bola, mau tidak mau gerbong kepentingan bermain," kata Richard. 
(Tempo Interaktif)

0 komentar:

Post a Comment

Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar

 
Persiku Kudus © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top