Persiku News - Baru sekitar dua bulan berjalan, kepengurusan PSSI dibawah Djohar Arifin Husin sudah bergolak. Terjadi perpecahan di jajaran Exco. Pemicunya antara lain rencana PSSI menerapkan format kompetisi dua wilayah. Rencana itu ternyata tidak disetujui oleh semua anggota Exco.
   
La Nyalla Mattaliti, salah satu anggota Exco yang juga ketua komite hukum PSSI kemarin mencak-mencak di kantor PSSI setelah tahu PSSI bakal memaksakan format kompetisi dua wilayah. "Itu menyalahi aturan. Format kompetisi yang lama (satu wilayah) itu sudah bagus. Kenapa harus diubah-ubah. Hak itu yang membuat situasi makin ruwet," ujarnya berapi-api di hadapan wartawan.

Nyalla menuding, perubahan format itu tak lebih dari upaya untuk mengakomodir kelompok-kelompok tertentu. Ketua Umum Pengprov PSSI Jawa Timur ini menilai PSSI akan melanggar statuta jika tetap bersikeras menerapkan kompetisi dua wilayah.

Sesuai hasil kongres tahunan di Bali Januari lalu, kompetisi level tertinggi (Indonesia Super League) digelar dengan format satu wilayah dengan 18 peserta. Sedangkan Divisi Utama diikuti 44 peserta. "Mestinya itu yang dilaksanakan karena sudah diputuskan kongres. Kalau PSSI menginginkan perubahan menjadi dua wilayah, mekanisme yang harus lewat kongres dulu. ITupun kalau disepakati oleh peserta kongres," bebernya.

Nyalla menegaskan dirinya akan mati-matian memperjuangkan agar PSSI berjalan sesuai aturan yang ada. Pria yang juga menjabat sebagai ketun Kadin Jatim ini mengaku tidak gentar menghadapi siapapun. Nyalla mengklaim jika dalam anggota Exco tidak hanya dirinya yang tidak sepakat dengan rencana format kompetisi dua wilayah.

"Saya yakin teman-teman Exco lain juga punya pemikiran yang sama. Tapi mereka tidak mau bersikap terbuka seperti yang saya lakukan," ucap Nyalla.

Ia juga mempertanyakan kebenaran adanya klaim restu dari AFC terkait kompetisi dua wilayah tersebut. Sebagai ketua komite hukum Nyalla juga mengaku tak pernah melakukan dilibatkan dalam verifikasi klub-klub calon peserta. "Sebagai komite hukum mestinya mestinya kita-kita ini diajak ngomong. Tapi ini tidak sama sekali," tegasnya.
   
Dengan berapi-api Nyalla menyebut jika Arifin Panigoro ada dibalik semua keputusan controversial PSSI. "Saya tidak ada urusan sama Arifin Panigoro. Urusan saya sama masyarakat bola. Tanggung jawab saya dalah kepada masyarakat Indonesia. Saya tidak dipilih Arifin Panigoro. Tapi anggota PSSI. Saya juga mendengar katanya jika ada yang tidak nurut sama Arifin Panigoro akan dilibas. Silahkan saya dilibas duluan apa. Saya tidak akan nurut sama dia. Saya hanya nurut statuta," paparnya.

Jika PSSI tetap menjalankan keputusan yang menurut Nyalla melanggar aturan,  Nyalla menyatakan sebagai anggota Exco akan menulis surat permintaan untuk digelarnya KOngres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti kepengurusan yang baru terpilih di Solo 9 Juli lalu.

Sebelum Nyalla bersuara lantang, anggota Exco lainya Tony Aprilliani juga berbeda pendapat dengan Sihar Sitorus terkait format dan jadwal kick off kompetisi. Menurut Tony, kompetisi tidak mungkin bias dimulai pada 8 Oktober karena saat ini masih banyak kekurangan disana sini.
(Jpnn.com)

0 komentar:

Post a Comment

Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar

 
Persiku Kudus © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top