Persiku News - Ketika Timnas Sepakbola Indonesia ditaklukkan Iran dengan skor 0-3 dalam Pra Piala Dunia 2014 di Stadion Azadi Teheran, Iran, Sabtu (3/9), Tribun Pontianak kebanjiran SMS warga Khatulistiwa.
Semua kecewa berat. Bukan lantaran pasukan Merah Putih kalah dan terperosok ke dasar klasemen Grup E di bawah Iran, Qatar dan Bahrain. Publik lebih kecewa, karena gagal menyaksikan tayangan langsung SCTV.
Yang menggelitik pemimpin bangsa, suara hati pemirsa perbatasan Kalbar-Malaysia. Fatriadi yang mengatasnamakan anak perbatasan menyatakan, warga perbatasan juga pecinta sepakbola. Fatriadi pun minta aparat berwajib menindak pengacak siaran langsung laga Indonesia versus Iran.
"Kalau begini, kami masyarakat perbatasan mau nonton siaran negara jiran yang tak pernah diacak," keluh Fatriadi. Warga pedalaman Kalbar tak kalah kecewa.
"Kami sangat mendukung Timnas dan ingin menyaksikan dengan mata sendiri. Tak tahunya disensor. Bagaimana mendukung, lihat Timnas lewat TV saja susah," keluh pengirim bernomor 085252995xxx.
"SCTV tidak adil," tegas pengirim bernomor 085750583xxx. "SCTV mengecewakan. Ini TV apa radio, kok cuma suara yang nongol?" tulis pengirim bernomor 089693339xxx. Pendek kata publik Kalbar kecewa berat.
Hingga Senin (5/9), stasiun televisi swasta nasional ini belum bisa memberi klarifikasi tayangan tanpa gambarnya. Akankah siaran langsung laga Indonesia versus Bahrain mulai pukul 19.00 WIB nanti, kembali memantik kekecewaan?
Semoga tidak! Apabila warga perbatasan dan pedalaman kembali gagal menyaksikan laga Timnas Indonesia, hanya mengkristalkan terbelahnya "hati" tentang status kewarganegaan mereka.
Semua kecewa berat. Bukan lantaran pasukan Merah Putih kalah dan terperosok ke dasar klasemen Grup E di bawah Iran, Qatar dan Bahrain. Publik lebih kecewa, karena gagal menyaksikan tayangan langsung SCTV.
Yang menggelitik pemimpin bangsa, suara hati pemirsa perbatasan Kalbar-Malaysia. Fatriadi yang mengatasnamakan anak perbatasan menyatakan, warga perbatasan juga pecinta sepakbola. Fatriadi pun minta aparat berwajib menindak pengacak siaran langsung laga Indonesia versus Iran.
"Kalau begini, kami masyarakat perbatasan mau nonton siaran negara jiran yang tak pernah diacak," keluh Fatriadi. Warga pedalaman Kalbar tak kalah kecewa.
"Kami sangat mendukung Timnas dan ingin menyaksikan dengan mata sendiri. Tak tahunya disensor. Bagaimana mendukung, lihat Timnas lewat TV saja susah," keluh pengirim bernomor 085252995xxx.
"SCTV tidak adil," tegas pengirim bernomor 085750583xxx. "SCTV mengecewakan. Ini TV apa radio, kok cuma suara yang nongol?" tulis pengirim bernomor 089693339xxx. Pendek kata publik Kalbar kecewa berat.
Hingga Senin (5/9), stasiun televisi swasta nasional ini belum bisa memberi klarifikasi tayangan tanpa gambarnya. Akankah siaran langsung laga Indonesia versus Bahrain mulai pukul 19.00 WIB nanti, kembali memantik kekecewaan?
Semoga tidak! Apabila warga perbatasan dan pedalaman kembali gagal menyaksikan laga Timnas Indonesia, hanya mengkristalkan terbelahnya "hati" tentang status kewarganegaan mereka.
(Tribun News)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar