PERSIAPAN Persiku (Kudus) menghadapi kompetisi Divisi Utama musim ini cukup berbeda dibanding dua musim sebelumnya. Pada tahun ini, baik jajaran pengurus maupun manajemen nampaknya cukup serius membangun
kembali kejayaan tim Macan Muria yang selama dua musim belakangan tenggelam secara prestasi.
kembali kejayaan tim Macan Muria yang selama dua musim belakangan tenggelam secara prestasi.
Betapa tidak, pada musim kompetisi 2009-2010 lalu, publik pecinta bola di Kudus nyaris terpuruk dalam kekecewaan setelah Persiku nangkring di posisi buncit klasemen akhir. Ancaman degradasi sudah di depan mata. Meski dengan kebijakan baru dari PSSI, Persiku bisa selamat dari jurang degradasi setelah menjuarai laga play-off.
Nah, berkaca pada pengalaman tersebut, nampaknya pengurus tak ingin kesalahan lama berulang. Begitu berhasil lolos dari play-off yang digelar awal Agustus lalu, pengurus langsung bergerak cepat dengan membentuk manajemen yang dipimpin oleh Samani Intakoris, tokoh sepakbola yang dikenal turut serta menjadi saksi kejayaan Persiku.
Sehingga pada pertengahan Agustus, manajemen sudah merekrut pelatih untuk membangun skuad tim yang diharapkan. Dalam sebuah kesempatan, Ketua Umum Persiku H Musthofa yang juga Bupati Kudus mengatakan dirinya tak ingin menjadi sasaran kemarahan publik atas kegagalan Persiku musim lalu.
Sebab, saat Persiku terpuruk, berbagai celaan dan hujatan diarahkan ke pengurus yang mengambil kebijakan menggunakan pemain muda miskin pengalaman jebolan Diklat Putera Kudus. ’’Sebenarnya maksud saya adalah mengangkat prestasi pemain asli daerah. Sebab, selama ini dana yang dialirkan untuk Persiku, lebih banyak dinikmati pemain luar Kudus,’’ ujarnya.
Dengan kegagalan yang terjadi selama dua musim, pengurus kini berubah pikiran. Menuruti gelombang desakan publik, akhirnya pengurus memutuskan membentuk tim yang instan dengan jalan merekrut pemain-pemain yang sudah jadi.
Pendanaan
Terkait dengan pendanaan, Musthofa mengaku tidak mengambil pusing. Sebab, dengan kembali diperbolehkannya penggunaan APBD untuk tim sepakbola, merupakan peluang untuk bisa memuaskan dahaga publik bola Kudus terhadap prestasi timnya.
Terkait dengan pendanaan, Musthofa mengaku tidak mengambil pusing. Sebab, dengan kembali diperbolehkannya penggunaan APBD untuk tim sepakbola, merupakan peluang untuk bisa memuaskan dahaga publik bola Kudus terhadap prestasi timnya.
Salah satu bentuk upaya tersebut adalah digelontorkannya dana APBD senilai Rp 2,5 miliar pada tahun anggaran 2010 ini.Kemungkinan gelontoran dana APBD juga kembali digulirkan pada anggaran 2011 mendatang.
’’Kami tidak bisa menutup mata. Kalau masyarakat menginginkan Persiku dibiayai APBD, saya siap melakukannya selagi aturannya memang memperbolehkan,’’ tandasnya. Terkait alokasi dana yang diberikan oleh APBD, manajer Persiku, Samani Intakoris menyatakan tim Persiku tidak bisa hanya mengandalkan dana tersebut.
Sebab, kebutuhan tim jauh lebih besar dari alokasi dana yang diberikan. Sebagai contoh, untuk belanja pemain dan pelatih saja, manajemen telah menganggarkan Rp 3 miliar. Dengan demikian, manajemen tetap berharap pengurus mencarikan sumber tambahan dana dari pihak luar.
Kontroversi
Usai dibentuk, langkah awal yang diambil manajer Samani Intakoris terbilang cukup kontroversial. Langkah tersebut, dengan menunjuk pelatih Lukas Tumbuan, mantan pelatih Persiku musim 2008-2009 yang mengundurkan diri di tengah jalan. Namun, manajemen berkilah kalau Lukas adalah sosok yang tepat untuk menangani Persiku musim ini. Masalah pengunduran Lukas musim lalu, lebih dikarenakan persoalan eksternal.
Usai dibentuk, langkah awal yang diambil manajer Samani Intakoris terbilang cukup kontroversial. Langkah tersebut, dengan menunjuk pelatih Lukas Tumbuan, mantan pelatih Persiku musim 2008-2009 yang mengundurkan diri di tengah jalan. Namun, manajemen berkilah kalau Lukas adalah sosok yang tepat untuk menangani Persiku musim ini. Masalah pengunduran Lukas musim lalu, lebih dikarenakan persoalan eksternal.
’’Saya berani menjamin Lukas akan memiliki komitmen meningkatkan prestasi Persiku musim ini. Bahkan, saya siap mundur jika di tengah jalan Lukas mengulangi kesalahannya lalu,’’ tandasnya. Tentu saja komitmen yang dijanjikan tersebut harus dibuktikan seiring berjalannya waktu. Memang saat ini, proses pembentukan tim baru berjalan.
Namun, Lukas memang sudah mulai membuktikan dengan mendatangkan pemain- pemain yang di level kompetisi Divisi Utama cukup mempunyai nama seperti Varney Boakay, Caseres serta sejumlah pemain lokal yang telah memiliki jam terbang.
’’Secara pribadi, saya mempunyai ambisi untuk mengangkat prestasi ke level ISL. Namun, hal tersebut tentu harus didukung oleh semua elemen yang ada termasuk dukungan dari pengurus dan manajemen,’’ tandasnya.
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar