Persiku News - Tim Persiku Kudus, Jawa Tengah, akan berupaya mengikuti kompetisi sepak bola tanpa kucuran dana APBD, jika pemerintah benar-benar menyetop dana APBD untuk klub-klub profesional.

"Hingga kini, kami memang belum mengetahui kepastian bahwa klub profesional tidak boleh menggunakan dana APBD. Jika memang tidak boleh, tentunya kami harus ikhtiar," kata Ketua Umum Persiku Kudus, Musthofa, di Kudus, Jumat.

Nantinya, kata dia, semua pengurus Persiku harus bekerja dengan baik dalam mengelola tim agar tetap bisa mengikuti kompetisi sepak bola di Tanah Air, tanpa adanya dukungan APBD.

Sementara itu, Manajer Persiku Kudus, Sam'ani Intakoris menyatakan siap menjalankan semua kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait larangan APBD untuk membiayai klub profesional.

"Jika memang diputuskan klub profesional tanpa dukungan APBD, kami tentu harus bersedia mengikutinya dengan berupaya sungguh-sungguh agar tim Persiku tetap mengikuti kompetisi sepak bola," ujarnya.

Apabila kebijakan pemerintah benar-benar melarang penggunaan dana APBD bagi klub sepak bola, katanya, manajemen akan memaksimalkan pemain lokal Kudus, karena biaya yang akan dikeluarkan untuk membayar gaji pemain cukup terjangkau.

Ia berharap, semua masyarakat Kudus yang benar-benar peduli dengan olahraga sepak bola, mendukung kemajuan tim Persiku agar tetap mengikuti berkompetisi sepak bola di Tanah Air.

Pada musim kompetisi Divisi Utama 2010/2011, tim Persiku Kudus mendapatkan bantuan dari PT Djarum sebesar Rp1 miliar yang diberikan melalui dua tahap, masing-masing sebesar Rp500 juta.

Pada musim kompetisi sebelumnya, tim Persiku mendapat bantuan dari PT Djarum Kudus sebesar Rp1,5 miliar.

Namun peringkat Persiku justru di papan bawah, karena Persiku harus melalui babak "play off" agar tetap bertahan di Divisi Utama.

Kondisi tersebut diduga kuat menjadi pertimbangan PT Djarum menurunkan nilai bantuannya pada lanjutan musim kompetisi 2010-2011 menjadi Rp1 miliar yang diberikan melalui dua tahap, masing-masing sebesar Rp500 juta.

Selain itu, tim berjuluk Macan Muria Kudus juga menerima suntikan dana dari PT Nojorono Kudus sebesar Rp60 juta dan PT Pura Kudus Rp50 juta.

Besarnya alokasi APBD 2011 untuk Persiku diputuskan sebesar Rp3,9 miliar sebagai modal mengikuti kompetisi Divisi Utama 2010/2011.

Pada musim kompetisi tahun 2010/2011, tim Persiku berharap bisa bertahan di papan tengah klasemen, mengingat masih menyisakan tiga pertandingan, satu laga tandang lawan Barito Putra (18/4), dan dua laga kandang menjamu Persipro Probolinggo (25/4) dan PSMP Mojokerto (30/4) sebagai peluang emas meraih kemenangan untuk memperbaiki peringkat klasemen grup III laga Kompetisi Divisi Utama tahun 2010/2011.

Berdasarkan klasemen sementara Grup III, Persiku akhirnya mampu memperbaiki peringkat dari urutan 12 menjadi urutan tujuh dari 13 tim dengan raihan poin 28 dari 21 kali laga.

Sedangkan koleksi gol tim berjuluk Macan Muria dari 21 kali laga, baru mencetak 25 gol dan kemasukan 31 gol, sehingga defisit enam gol. (Antara)