Persiku News - Tiga bulan gaji para pemain dan offisial Persiku Kudus belum dibayar pihak manajemen. Permbayaran menunggu pencairan dana APBD senilai Rp 3,9 miliar, yang diperkirakan turun akhir Mei ini. Sinyal tersebut cukup melegakan, sehingga tidak sampai menimbulkan keresahan George Oyedepo dkk.
Manajer Persiku Sam’ani Intakoris mengakui adanya persoalan keterlambatan gaji, dan ia berjanji akan segera menyelesaikannya..Pihaknya telah mengajukan permohonan ke Bupati Kudus soal pencairan dana APBD sebesar Rp 3,9 miliar dan kini tinggal menunggu proses.
Dari jumlah tersebut, sekitar Rp1 miliar akan dialokasikan untuk membayar gaji. Sedangkan, sisanya digunakan untuk menutup utang operasional selama satu musim kompetisi kemarin. Kebutuhan keseluruhan dana untuk mengikuti kompetisi mencapai Rp5 miliar, bersumber dari APBD senilai Rp 3,95 miliar, sumbangan dari PT Djarum Rp 1 miliar serta sumbangan dari donatur lainnya.
”Kami minta pengertian seluruh pemain dan ofisial tim yang belum bisa menikmati haknya. Manajemen tetap berkomitmen akan memenuhi hak-hak tersebut tanpa mengurangi sepeser pun,” katanya.
Menurutnya, para pemain telah menunjukkan sikap profesionalnya di setiap pertandingan.Walau sempat terseok-seok di dasar klasemen, tim ”Macan Muria” mampu bangkit dan merangkak naik ke peringkat tujuh Grup III Liga Ti-Phone. Pencapaian ini sesuai dengan target manajamen untuk finish di papan tengah.
”Bagi kami prestasi ini sudah cukup bagus dan sesuai target. Sebab, dengan dana yang pas-pasan kami bisa finish di papan tengah klasemen,” jelasnya.
Sementara Pelatih Persiku Lukas Tumbuan menyatakan belum menentukan masa depannya, apakah bertahan di Persiku atau mencari klub lain. Meski saat ini sudah ada sejumlah klub yang mendekatinya, namun Lukas memilih menunggu terlebih dahulu sikap dari manajemen Persiku.
”Terus terang, iklim di Persiku sangat kondusif. Di tengah keterbatasan anggaran, seluruh elemen tim termasuk pemain dan manajemen tetap bersemangat untuk meraih prestasi,” ungkapnya.(Krjogja.com)
Manajer Persiku Sam’ani Intakoris mengakui adanya persoalan keterlambatan gaji, dan ia berjanji akan segera menyelesaikannya..Pihaknya telah mengajukan permohonan ke Bupati Kudus soal pencairan dana APBD sebesar Rp 3,9 miliar dan kini tinggal menunggu proses.
Dari jumlah tersebut, sekitar Rp1 miliar akan dialokasikan untuk membayar gaji. Sedangkan, sisanya digunakan untuk menutup utang operasional selama satu musim kompetisi kemarin. Kebutuhan keseluruhan dana untuk mengikuti kompetisi mencapai Rp5 miliar, bersumber dari APBD senilai Rp 3,95 miliar, sumbangan dari PT Djarum Rp 1 miliar serta sumbangan dari donatur lainnya.
”Kami minta pengertian seluruh pemain dan ofisial tim yang belum bisa menikmati haknya. Manajemen tetap berkomitmen akan memenuhi hak-hak tersebut tanpa mengurangi sepeser pun,” katanya.
Menurutnya, para pemain telah menunjukkan sikap profesionalnya di setiap pertandingan.Walau sempat terseok-seok di dasar klasemen, tim ”Macan Muria” mampu bangkit dan merangkak naik ke peringkat tujuh Grup III Liga Ti-Phone. Pencapaian ini sesuai dengan target manajamen untuk finish di papan tengah.
”Bagi kami prestasi ini sudah cukup bagus dan sesuai target. Sebab, dengan dana yang pas-pasan kami bisa finish di papan tengah klasemen,” jelasnya.
Sementara Pelatih Persiku Lukas Tumbuan menyatakan belum menentukan masa depannya, apakah bertahan di Persiku atau mencari klub lain. Meski saat ini sudah ada sejumlah klub yang mendekatinya, namun Lukas memilih menunggu terlebih dahulu sikap dari manajemen Persiku.
”Terus terang, iklim di Persiku sangat kondusif. Di tengah keterbatasan anggaran, seluruh elemen tim termasuk pemain dan manajemen tetap bersemangat untuk meraih prestasi,” ungkapnya.(Krjogja.com)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar