Ditambahkannya, gaji yang belum sepenuhnya dibayar yakni mulai bulan Januari, Februari, April, Mei dan Juni. Dikatakan 'sebagian' karena gaji memang belum dibayar secara utuh. Ada yang diberi sebagian ada pula yang belum.
Selama musim kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone yang diikuti timnya, pengeluaran tim mencapai Rp 5 miliar. Dari dana tersebut, sebagian besar dana digunakan untuk pembayaran gaji pemain. Gaji yang dibayar untuk satu musim mencapai Rp 2,3 miliar. "Dari jumlah tersebut masih terdapat kekurangan sebesar Rp 1 miliar," ujarnya.
Sesuai rancangan sebelumnya, dana APBD yang akan dikucurkan mencapai Rp 3,97 miliar. Jumlah tersebut menurutnya akan dapat membayar semua pembiayaan tim yang sebelumnya mengandalkan dana pinjaman.
Mengenai transparansi penggunaan dana, Sam'ani menegaskan akan tetap menerapkan prinsip tersebut. Dia mengaku akan siap mempertanggungjawabkan semua penggunaan dana yang diterima baik dari perusahaan maupun APBD. Dengan kata lain, semua akan dibuatkan laporan secara terperinci.
Adapun untuk masa depan Persiku selanjutnya, pihaknya akan menyerahkan pada kepengurusan mendatang. Walaupun dapat merealisasikan target di papan tengah, dia mengaku akan beristirahat dulu mengurusi sepak bola. Namun begitu, pihaknya tetap akan mendukung Tim Macan Muria meskipun di belakang layar.
Menurutnya, saat sekarang sudah banyak sosok yang dianggap mampu mengurus Persiku. Jadi, sudah saatnya dilakukan regenerasi untuk sosok yang dipercaya menjadi manajer Persiku. "Biar yang lain lagi yang mengurusinya," imbuhnya.(Suara Merdeka)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar