Persiku News - Persebaya Surabaya yang berlaga di grup III kompetisi Divisi Utama mempersiapkan materi banding ke PSSI terkait hukuman pengurangan enam poin yang dijatuhkan Komisi Disiplin. Pemotongan poin itu dilakukan karena Persebaya dianggap menurunkan Sulkan Arif saat menjamu Perseru Serui pada 7 April lalu.
Padahal, dalam pertandingan sebelumnya, pemain bernomor punggung 18 itu telah memperoleh akumulasi dua kartu kuning. "Kalau memang benar dihukum, kami akan mengajukan banding," kata sekretaris umum Persebaya, Wastomi Suhari, Senin, 9 Mei 2011.
Menurut Wastomi, tuduhan Komisi Disiplin bahwa Sulkan berstatus hukuman masih menjadi perdebatan. Sebab, Sulkan mendapat kartu kuning pertama ketika melawat ke kandang Persipro Probolinggo. Setelah itu, Sulkan kembali mendapat kartu kuning saat melawan Barito Putra.
Menurut Wastomi, tuduhan Komisi Disiplin bahwa Sulkan berstatus hukuman masih menjadi perdebatan. Sebab, Sulkan mendapat kartu kuning pertama ketika melawat ke kandang Persipro Probolinggo. Setelah itu, Sulkan kembali mendapat kartu kuning saat melawan Barito Putra.
Setelah dua pertandingan itu, Sulkan 'diparkir' ketika Persebaya menghadapi PSIR Rembang. Sulkan kembali dimainkan saat timnya dijamu Persiku Kudus. Tapi, lagi-lagi pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu terkena kartu kuning.
Lantaran dianggap baru sekali menerima kartu kuning, Sulkan diturunkan pada saat Persebaya menjamu Perseru. "Tapi, versi PT Liga Indonesia, Sulkan dianggap telah dua kali terkena kartu kuning, yaitu saat melawan Barito dan Persiku," kata Wastomi.
Lantaran dianggap baru sekali menerima kartu kuning, Sulkan diturunkan pada saat Persebaya menjamu Perseru. "Tapi, versi PT Liga Indonesia, Sulkan dianggap telah dua kali terkena kartu kuning, yaitu saat melawan Barito dan Persiku," kata Wastomi.
Walaupun demikian, kata Wastomi, hingga kini pengurus belum dapat bersikap lantaran surat hukuman itu belum diterima Persebaya. Tapi, bagi Persebaya, pengurangan poin itu akan berimplikasi serius.
Sebab, tim besutan Suwandi HS yang telah mengumpulkan 36 poin tersebut akan langsung terdegradasi. Degradasi juga akan menjadi pukulan kedua bagi Kuncoro dan kawan-kawan karena hingga delapan bulan ini para pemain yang markasnya berada di Dusun Salam, Desa Sukolebo, Sidoarjo, itu belum menerima gaji.
Ketua umum sekaligus manajer klub ini, Wisnu Wardhana, terkesan lepas tangan terhadap nasib para pemainnya. Apalagi setelah pria yang juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya itu menyeberang ke kelompok pro-perubahan PSSI dan menduduki wakil ketua Komite Pemilihan.(Tempointeraktif)
Sebab, tim besutan Suwandi HS yang telah mengumpulkan 36 poin tersebut akan langsung terdegradasi. Degradasi juga akan menjadi pukulan kedua bagi Kuncoro dan kawan-kawan karena hingga delapan bulan ini para pemain yang markasnya berada di Dusun Salam, Desa Sukolebo, Sidoarjo, itu belum menerima gaji.
Ketua umum sekaligus manajer klub ini, Wisnu Wardhana, terkesan lepas tangan terhadap nasib para pemainnya. Apalagi setelah pria yang juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya itu menyeberang ke kelompok pro-perubahan PSSI dan menduduki wakil ketua Komite Pemilihan.(Tempointeraktif)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar