Nasib Tim Persiku Dikembalikan ke Publik

Persiku News - Nasib Persiku pada masa mendatang akan sangat tergantung publik Kota Keretek. "Merah hijau" Tim Macan Muria ditentukan keinginan masyarakat Kabupaten Kudus untuk mempertahankannya. Bila tidak ada komitmen untuk melakukan hal tersebut, besar kemungkinan nasib tim akan tetap seperti saat sekarang.

Pemerhati sepak bola Kota Keretek yang juga Ketua Sekolah Sepak Bola (SSB) Porma Sunarto menyatakan hal itu Rabu (27/6). Ditambahkannnya, kabar soal utang miliaran rupiah pada musim kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011 - 2012 sebenarnya bukan merupakan hal yang baru.

"Ini merupakan konsekwensi mengelola tim sepak bola. Sejak awal sudah harus diperhitungkan hal tersebut," katanya.

Hanya saja, bila memang krisis keuangan belum dapat dicarikan solusi, sejak awal seharusnya Persiku tidak usah memasang target yang muluk-muluk. Bila dipaksakan, kondisinya akan tetap seperti sekarang.

"Kalau menurut saya, kondisi saat ini sepertinya dipaksakan," ungkapnya.

Manajemen dipastikan sudah dapat menghitung dan mengkaji berapa sebenarnya kebutuhan tim berikut pemasukannya. Seandainya sudah tidak memungkinkan lagi, salah satu opsi yang dapat ditempuh yakni mundur dari kompetisi. Kemungkinan terburuk tersebut dinilainya akan dapat diterima semua pihak dengan mempertimbangkan minimnya pemasukan tim.

"Saya yakin semua komponen akan dapat memahami bila kondisi yang dihadapi sulit," jelasnya.

Sulit

Disinggung soal wacana penjualan Persiku, pihaknya menilai sulit direalisasikan. Meskipun dikabarkan sudah ada sejumlah investor yang bersedia menawar, menurutnya prosesnya tidak semudah yang dibayangkan.

"Persoalan apakah Persiku masih laku dijual, perlu dipertanyakan lebih lanjut," paparnya. Apalagi, bila kondisi kompetisi masih seperti sekarang ini. Dualisme kompetisi diyakini akan dapat membuat satu kota mempunyai dua tim berlaga pada dua kompetisi yang berbeda.

"Semua dikembalikan ke publik dan komitmen semua pihak yang terkait di dalamnya," ujarnya.

Sumber : Suara Merdeka