Persiku News - Penjualan tiket pertandingan oleh Panitia Pelaksana Pertandingan Persiku Kudus melawan PS Barito Putra di Stadion Wergu Wetan, Kabupaten Kudus, Rabu (1/12) mencapai Rp20 juta.
“Kami berterima kasih atas kinerja Panpel Persiku karena bisa memberikan pemasukan bagi tim sebesar Rp20 juta. Mudah-mudahan, pertandingan kandang berikutnya bisa meningkat lagi,” kata Manajer Persiku Kudus, Sam`ani Intakoris, di Kudus, Sabtu.
Ia berharap, dukungan semua pihak dalam meningkatkan prestasi tim Persiku pada musim kompetisi 2010-2011 dengan turut serta menonton setiap pertandingan yang digelar di kandang.
“Tetapi masyarakat harus mau membeli tiket pertandingan setiap mau masuk stadion. Hasil penjualan tiket pertandingan ini sangat kami harapkan karena keuangan yang ada sekarang sangat minim,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, tim Persiku masih harus menanggung utang dari pihak ketiga selama mengawali musim kompetisi 2010-2011.
Ia mengatakan, babak “play off” yang telah mengantarkan tim itu bertahan di Divisi Utama juga masih menyisakan utang hingga ratusan juta rupiah.
“Kami masih berharap, alokasi APBD benar-benar terealisasi agar bisa mengikuti kompetisi hingga selesai,” ujarnya.
Bantuan yang diterima Persiku dari PT Djarum Kudus sebesar Rp500 juta pada tahap pertama, katanya, sebagian untuk membayar utang kepada pihak ketiga.
Ketua Panpel Persiku Kudus, Bambang Sudiarto, menyatakan membenarkan bahwa pertandingan kandang pertama Rabu (1/12) mendapatkan dana dari hasil penjualan tiket dan lain-lainnya sebesar Rp60,8 juta, sedangkan pemasukan untuk tim Persiku sebesar Rp20 juta.
“Sisanya, tentu untuk biaya operasional baik selama pertandingan maupun untuk pengamanan,” ujarnya.
Ia menjelaskan rincian pendapatan tersebut antara lain berasal dari parkir sebesar Rp800 ribu, pedagang asongan Rp300 ribu, dan sisanya penjualan tiket pertandingan.
Ia menjelaskan, panitia akan mencetak tiket terusan sebanyak 400 tiket dengan harga sekitar Rp75 ribu per tiket, khususnya untuk tribun VIP, sebagai upaya mendongkrak penghasilan.
Panpel Persiku juga berupaya keras minimalkan masuknya penonton tanpa karcis dengan membuat kesepakatan dengan aparat kepolisian, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Kudus untuk tidak memasukkan penonton tanpa tiket.
“Artinya, kami tak akan menoleransi masuknya penonton tanpa tiket yang dibantu oleh aparat agar penjualan tiket bisa maksimal,” ujarnya.
Kepedulian panpel terhadap suporter tim yang berjuluk Macan Muria itu, katanya, memberikan jatah tiket sebanyak 2.000 lembar masing-masing untuk kelompok Suporter Macan Muria (SMM) sebanyak 1.500 lembar dan suporter Basoka sebanyak 500 lembar dengan potongan harga tiket sekitar 40 persen.
“Kami tidak mempermasalahkan adanya penjualan sebagian tiket tersebut, karena mereka juga membutuhkan dukungan dana ketika tim ini menjalani laga tandang,” ujarnya.
Pada pertandingan kandang berikutnya saat Persiku menjamu PSS Sleman pada 12 Januari 2010, katanya, panitia menargetkan bisa mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket dan lainnya sekitar Rp75 juta.
“Pemasukan dana dari penjualan tiket pertandingan memang diidamkan manajeman untuk menutup sejumlah biaya operasional tim selain mengharapkan pula pemasukan dari para donatur,” ujarnya.
Dengan kapasitas stadion mencapai 10.000 penonton, katanya, estimasi pemasukan yang dapat diraih dari penjualan tiket dengan harga terendah Rp10.000 per tiket berkisar Rp70 juta setiap laga.
Jumlah laga kandang yang akan dilakoni Persiku yang menjadi salah satu di antara 13 klub di grup III adalah 12 kali laga, sebanyak lima laga di antaranya untuk putaran pertama dan sisanya putaran kedua.
(Antara)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar