PersikuNews - Laga uji coba antara Persijap Jepara berhadapan Persiku Kudus, Jumat (20/5) lalu menyisakan duka bagi Suporter Macan Muria (SMM), suporter Persiku. Satu suporter mengalami patah kaki kiri dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Loekmonohadi Kudus.

Suporter itu, Muhammad Lutfi Al Azam, warga RT 4/RW 6 Dukuh Jetak, Desa Kedungdowo, Kaliwungu, Kudus. Lutfi tidak sendirian. Masih ada satu suporter lainnya yang menjadi korban, yakni Sukron yang masih tetangga Lutfi.

Awalnya, Lutfi menonton pertandingan uji coba antara Persijap melawan Persiku di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara. Karena Lutfi usai kelulusan dan Sukron juga sedang libur, jadi menonton bola untuk mencari hiburan.

Mereka berangkat berdua menggunakan sepeda motor. Keduanya mengenakan kaus SMM, namun tetap menggunakan jaket. Saat di stadion pun, dia tidak melepas jaket. Lutfi mengenakan kaus hitam bertuliskan Hooligan 34. Sementara Sukron mengenakan kaus biru bertuliskan Suporter Macan Muria.

Keduanya menonton dari tribun VIP. Tidak ada hal apapun saat pertandingan berlangsung hingga pertandingan usai. Selepas pertandingan usai, Lutfi dan Sukron langsung pulang ke Kudus. Dalam perjalanan pulang, mereka berhenti sejenak di bunderan Ngabul, Tahunan.

Saat itu sekitar pukul 17.30. Mereka pun duduk di trotoar sembari istirahat. Jaket yang mereka kenakan dibuka. “Karena saat pertandingan tidak ada apa-apa, jadi kami copot jaket saja,” terang korban Lutfi.

Tak lama, rombongan pemain dan official Persiku melintas. Mereka pun hendak melanjutkan perjalanan. Namun di belakang rombongan itu, ada rombongan suporter Persijap yang melintas.

Oknum suporter itu berhenti di depan mereka. Tanpa ba-bi-bu, Sukron dikeroyok dan dihantam oleh oknum suporter. Sementara Lutfi berhasil lari. Karena tidak tega dengan temannya yang dikeroyok, Lutfi pun menolong Sukron. “Saya tolong Sukron karena dia sudah terpojok. 

Setelah berhasil keluar dari keroyokan suporter itu, saya dan Sukron langsung lari. Saya ke arah Jepara dan Sukron ke arah Teluk Awur,” tambah laki-laki lulusan SMK NU Maarif Kudus jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Ada yang mengejar ke arah Sukron dan ada yang mengejar Lutfi. Korban Lutfi terkena pukulan salah seorang oknum suporter. Dia jatuh tersungkur. Hampir saja dikeroyok. 

Namun beruntung ada anggota TNI yang melihat dan membubarkan suporter itu. Lokasi pengeroyokan tersebut di dekat Koramil dan Polsek Tahunan. “Beruntung oknum suporter itu tidak membawa senjata tajam dan peralatan yang lain,” ucapnya.

Setelah para suporter bubar, dia baru sadar kalau kaki kirinya patah. Lutfi dibawa ke RSUD Kartini untuk mendapatkan pertolongan. Keluarganya sampai di Jepara sekitar pukul 22.00.

Karena di RSUD Kartini tidak memungkinkan dilakukan operasi, jadi M. Lutfi dirujuk ke RSUD dr Loekmonohadi pukul 01.00, Sabtu (21/5) lalu. Sementara itu, Sukron yang masih duduk di kelas XI SMK NU Maarif Kudus mengalami luka di bagian kepala. Berdasarkan keterangan Lutfi, Sukron sudah bisa beraktivitas kembali.

Setelah kejadian pengeroyokan tersebut, Sukron diamankan di Polsek Tahunan. Setelah itu baru dijemput keluarganya untuk mendapatkan penanganan. “Sukron sudah bisa bersekolah,” bebernya. Dengan kejadian yang dialaminya ini, Lutfi mengaku tidak kapok menonton bola.

Karena hal tersebut sudah menjadi risiko. Apalagi memang suka menonton bola. M. Lutfi kemungkinan sudah diperbolehkan pulang ke rumah hari ini (24/5). Namun masih menggunakan tongkat. 

Tidak hanya SMM saja yang terkena pengeroyokan, mobil pemain dan official juga terkena lemparan oknum suporter Persijap. Mobil yang mengangkut para pemain Persiku itu mulai dibuntuti oleh oknum suporter mulai dari Ngabul, Tahunan.

Mulai dari Stadion Gelora Bumi Kartini, mobil official dan pemain dikawal satu mobil polisi di depan. Namun hal itu tidak dihiraukan oleh oknum suporter. Saat perjalanan, mobil rombongan pemain Persiku sudah menyalip rombongan suporter. 

 

Awalnya tidak terjadi apa-apa. Namun setelah meninggalkan rombongan suporter cukup jauh, barulah empat sepeda motor mengejar mobil rombongan Persiku. “Sudah dikawal tapi hanya di depan. Di belakang tidak ada yang mengawal. 

Oknum suporter itu sudah mempersiapkan membawa batu,” ucap pelatih Diklat Putra Kudus, Wijiyono. Mobil yang mengangkut rombongan pemain Persiku tersebut, kacanya pecah di bagian belakang dan samping kanan. 

Karena masih dibuntuti oknum suporter, maka mobil diarahkan masuk ke Polsek Mayong. Cukup lama tertahan di Polsek Mayong. Sampai akhirnya dari pihak Persijap yakni CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM), Mohammad Said Basalamah datang dan meminta maaf kepada semua pemain Persiku dan official. 

Sekitar pukul 20.30, rombongan pemain masuk ke dalam mobil dan dikawal cukup ketat oleh kepolisian. Basalamah pun ikut mengawal rombongan pemain Persiku hingga Kudus. Akibat lemparan itu, ada satu pemain Persiku, yakni Arya Fuat lecet terkena lemparan. Sedangkan yang lainnya tidak mengalami luka.

Sumber : RadarKudus

Segenap admin turut prihatin dan korban semoga cepat pulih kembali serta pelakunya dapat di proses secara hukum agar dapat menimbulkan efek jera, karena kasus pengeroyokan suporter kebanyakan menguap begitu saja. 

0 komentar:

Post a Comment

Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar

 
Persiku Kudus © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top