Persiku News - Pernyataan sejumlah pemain dan pelatih Persiku terkait keinginan pemenuhan hak-hak mereka, akhirnya mendapat tanggapan dari manajemen. Secara prinsip, manajemen akan tetap bertanggungjawab dan memenuhi hak-hak anggota tim. Hanya saja, bila mereka tidak sabar maka dipersilakan untuk mencari klub lainnya.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh komisaris PT Kudus Muriatama Ayatullah Humaini, Jumat (6/4). Ditegaskannya, pihaknya tidak mendorong upaya apapun untuk membubarkan tim. Mengenai pemenuhan hak anggota tim ditegaskannya tetap akan diupayakan.
Namun begitu, pihaknya tidak dapat menyebut kapan batas waktu pemenuhannya. "Jangan memakai ukuran waktu, karena mereka akan kecewa," paparnya.
Pihaknya justru menyatakan setiap hari sudah mengeluarkan dana untuk tim. Dana tersebut tidak diperoleh dari kucuran APBD atau donasi perusahaan. Alokasi yang diterima merupakan dana talangan atau pinjaman. Mengenai surat yang ditandatangani anggota tim awal pekan ini, merupakan pencerminan kondisi yang mereka alami.
Di dalamnya disebutkan bila dalam pekan ini tidak ada dana yang masuk, maka tim tidak akan jalan. Ditambahkannya, semua pihak telah melakukan perannya masing-masing. Tentunya, masyarakat yang akan menilainya sendiri. Satu hal yang pasti, pihaknya pada Sabtu (7/4) berencana mengundang suporter untuk menjelaskan semua itu.
Sementara, hingga Jumat (6/4) siang, gelandang serang Persiku asal Chile Alejandro Tobar masih milik Tim Macan Muria. Hanya saja, bila hingga akhir pekan ini tidak ada perubahan terkait pemenuhan haknya, Persiku mungkin akan segera kehilangan pemain yang telah mencetak empat gol tersebut.
Asisten Manajer Persiku M Irfan menyatakan Tobar sudah menjalin kesepakatan dengan manajemen. Intinya, bila keinginan pemain tersebut untuk menuntut gaji dan kontraknya dipenuhi, dipastikan Tobar akan tetap bertahan. Dia juga mengakui Tobar sudah membicarakan hal tersebut kepadanya.
Namun begitu, dia dijanjikan akan dipenuhi permintaannya hingga akhir pekan ini. Seandainya skenario tersebut terjadi, pada saat Persiku melawan Persis, Tobar sudah milik tim asal Kota Bengawan. Pihaknya menyerahkan segala sesuatunya kepada pemain Chile itu.
Bila dianggap Persis lebih menjanjikan dibandingkan Persiku, dia mempersilahkan Tobar untuk hengkang. Pernyataan tersebut tidak dimaksudkan sebagai upaya untuk menyerah dan tidak mempertahankannya. Sekali lagi, semua itu terpaksa terjadi karena kondisi yang dialami tim saat sekarang.
Sumber : Suara Merdeka
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar