Kisruh PSSI Dikhawatirkan Berdampak ke Kompetisi

Persiku News - Kelangsungan kompetisi yang digelar PSSI tahun ini dipertanyakan kejelasannya. Pasalnya, hingga saat ini belum ada yang menjamin ke mana arah persepakbolaan nasional berakhir.

Ketua Sekolah Sepak Bola Porma yang juga mantan pengurus Pengda PSSI Jawa Tengah, Sunarto mengatakan, situasi seperti ini tentu tidak menguntunkan klub-klub yang mengikuti kompetisi. "Siapa yang menjamin akhir kompetisi bagaimana," imbuhnya, Selasa (1/3).

Pasalnya, hingga saat sekarang masih terjadi dinamika di tubuh PSSI. Sebagian diantaranya secara lugas menunjukkan perbedaan pendapat soal siapa nantinya yang akan menjadi pucuk pimpinan organisasi tersebut pada masa mendatang.

Persoalannya, hal itu ternyata juga mengimbas pada potensi sanksi yang diberikan FIFA. Seandainya benar sanksi diberikan, tentu apa yang telah dilakukan selama ini akan sia-sia semata. "Karena kompetisi yang dilakukan mungkin tidak diakui," ungkapnya.

Secara khusus, Sunarto juga menyorot mengenai kelangsungan Divisi Utama yang juga diikuti Persiku Kudus. Bila situasinya masih seperti itu, dia pesimistis hasilnya akan seperti yang diharapkan. "Ini terkait persoalan yang ada di tubuh PSSI," imbuhnya.

Menurutnya, organisasi sepak bola nasional tersebut harus menyelesaikan persoalan yang ada terlebih dahulu. Baru setelah itu, ada kejelasan soal laga yang digelar. Satu hal yang pasti, pihaknya mengharapkan adanya perombakan mendasar pada tubuh PSSI.

Tanpa dilakukannya hal tersebut, pihaknya meyakini situasinya akan tetap seperti sekarang ini. Jadi, dengan kata lain, harus ada perombakan di PSSI. Di lingkungan persepakbolaan Kudus, pihak yang mempunyai kewenangan diharapkan dapat menyuarakan siapa yang layak menjadi Ketua PSSI.

Tentunya, sosok yang dimaksud harus mempunyai visi perubahan ke arah yang lebih baik. Bila masih mengandalkan 'pemain lama' dikhawatirkan semangat perubahan yang didambakan insan sepak bola tidak akan dapat direalisasikan. "Kita butuh sosok baru yang dapat membawa PSSI menuju perbaikan," ungkapnya. (Suara Merdeka)