Program Rekondisi Pemain Dioptimalkan

Persiku News - Pemain Persiku diharapkan dapat terus menjaga kondisi fisiknya untuk menghadapi mepetnya jadwal pertandingan pada putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010 - 2011. Penyiasatan seperti itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi keletihan yang berlebihan dan bahkan cedera yang dialami anggota Tim Macan Muria.

Asisten pelatih Persiku, Widhoro Heryanto, Minggu (13/3) menyatakan diakui atau tidak kekhawatiran seperti itu memang dirasakan semua tim, termasuk Persiku. Hal yang paling menakutkan yakni bila pemain dibekap cedera.

"Bila cedera ringan tentu tidak menjadi persoalan. Yang menjadi masalah tentu bila cedera pemain tergolong berat dan membutuhkan perawatan dalam waktu yang lama," ungkapnya.

Salah satu solusinya, sebenarnya tergantung dari pemain itu sendiri. Persoalan bagaimana mereka mengatur kondisi tersebut tentu yang akan menjadi kunci penampilan mereka selanjutnya. "Kami tentu berharap pemain dapat menyiapkan kondisi fisik dengan sebaik-baiknya," tandasnya.

Sementara pada program latihan, hal itu dilakukan dengan memaksimalkan masa rekondisi pemain. Saat jeda kompetisi, pemain harus dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk memulihkan kondisinya masing-masing. Bila hal tersebut diabaikan, dikhawatirkan akan berdampak pada penampilan mereka di lapangan. "Itu yang tidak kita inginkan," imbuhnya.

Sebenarnya, tidak ada patokan yang jelas mengenai kapan jeda ideal antara satu laga dengan laga lainnya. Pasalnya, hal itu sangat tergantung dari kondisi masing-masing pertandingan. Hanya saja, bila jaraknya terlalu dekat dampak kelelahan di lapangan dipastikan akan terasa.

Namun begitu, karena semua tim juga mengalami hal serupa, tentunya mau tidak mau kondisi tersebut harus disiasati bersama-sama. Dari jadwal kompetisi yang ada, sejak 13 Maret hingga 30 April Persiku harus bertanding sebanyak delapan kali. Pada beberapa laga, misalnya saat melawan PSS (13 Maret) dan Persiba (18 Maret), jaraknya hanya lima hari.

Begitu pula saat Macan Muria harus menghadapi laga melawan Persebaya (2 April) dan PSIR (6 April). "Kondisi tersebut memang harus disiasati dengan menjaga kondisi pemain sebaik mungkin," ujarnya. (Suara Merdeka)