Utang Persiku Masih Mencapai Rp 1,4 Miliar

Persiku News - Hingga akhir Februari 2011 utang Persiku Kudus mencapai Rp 1,4 miliar. Dana sebesar itu digunakan untuk operasional tim hingga awal putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010 - 2011. Hal tersebut terungkap dalam ''open management'' yang digelar Selasa (8/3).

Open management yang dimaksud memang hanya berupa pemaparan penggunaan dana selama periode tersebut. Tujuannya, agar publik dapat mengetahui penggunaan dana yang diterima baik dari APBD maupun kontribusi dari perusahaan. "Kami transparan saja dan memaparkan fakta yang ada," kata manajer Persiku, Sam'ani Intakoris.

Lebih lanjut dia menyatakan hingga akhir Februari pemasukan untuk tim berasal dari Djarum sebesar Rp 500 juta, Pura Group (Rp 50 juta) dan Nojorono (Rp 60 juta). Pada Senin (7/3) Djarum juga sudah mengucurkan bantuan untuk termin kedua sebesar Rp 500 juta.

Jadi, total dana yang dikucurkan pabrikan tersebut untuk Tim Persiku mencapai Rp 1 miliar. "Untuk bantuan Djarum termin kedua tidak dimasukkan pada neraca Februari 2011, tetapi setelah periode tersebut," tandasnya.

Dari total jumlah hutang tersebut, sekitar Rp 393 juta berasal dari kekurangan gaji tim pada bulan Desember, Januari dan Februari. Terkait kesulitan keuangan, pihaknya mengaku baru dapat membayar 25 persennya saja. "Kekurangan untuk bulan tersebut mencapai Rp 393 juta," ungkapnya.

Mengenai gaji bulan Maret akan diselesaikan pada Selasa (8/3). Adapun sisa kekurangan gaji selama tiga bulan tersebut direncanakan dibayarkan setelah Persiku mendapat kucuran dana dari APBD sebesar Rp 3,9 miliar. "Kami tidak dapat mengemukakan kapan dana akan dicairkan, tetapi yang jelas saat sekarang masih dalam proses penganggaran," ujarnya.

Terkait laporan keuangan tersebut, Sam'ani mengaku akan terbuka kepada publik. Artinya, bila memang ada yang mempertanyakan penggunaan keuangan untuk tim dia akan menjelaskannya. Bahkan, seandainya ada keinginan untuk mengaudit keuangan pengeluaran tim, hal tersebut juga akan dilakukan. "Tidak masalah, kita akan menyambut baik bila memang seperti itu," paparnya.(Suara Merdeka)