Persiku News - Memasuki laga-laga akhir kompetisi Divisi Utama 2010 - 2011 Persiku Kudus masih saja dibayangi kendala non teknis pada laga yang diikutinya. Persoalan tersebut terkait persoalan konsentrasi dan upaya menjaga ritme permainan.
Berdasarkan pengamatan, masalah konsentrasi biasanya menjadi persoalan serius pada menit-menit awal pertandingan. Sekadar catatan, duga gol cepat yang bersarang ke kubu Tim Macan Muria saat melawan Perseru Serui (detik ke-33) dan Persiba Bantul (detik ke-47), jelas merupakan pembuktian pendapat tersebut.
Setidaknya, pada laga-laga awal merupakan saat-saat yang memang membutuhkan perhatian khusus. "Terutama pada laga tandang," kata Pelatih Kepala Persiku, Lukas Tumbuan, Selasa (29/3).
Ditambahkannya, beberapa upaya sepertinya sudah sering dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan berbicara dari hati ke hati serta berdiskusi dengan pemain. Pada kesempatan tersebut, baik pemain maupun pelatih mengupas persoalan mengapa hal tersebut berulangkali terjadi. Namun, belum ada jawaban sampai saat ini.
Padahal, saat latihan hal tersebut tidak pernah diperlihatkan. Artinya, pemain sudah mengerti benar yang harus dilakukan. Hanya saja, teori itu terkadang dibantahkan dengan perulangan kesalahan yang sama. "Itu yang menjadi kendala kami hingga saat sekarang," ujarnya.
Hal lain yang selalu ditekankan kepada pemainnya yakni menjaga ritme permainan. Bila dicermati, terkadang saat Persiku unggul terlebih dahulu dari lawannya disadari atau tidak, tim seringkali mengubah strategi dari menyerang menjadi bertahan. Padahal, dia meyakini tidak memerintahkan pemainnya untuk melakukan hal tersebut.
Situasi seperti itu terkadang juga menjadi blunder tersendiri. Artinya, berkurangnya intensitas penyerangan terkadang langsung dimanfaatkan lawan untuk berganti menekan timnya. Pada beberapa laga, gol-gol ke gawang Persiku menjelang berakhirnya pertandingan terjadi karena faktor tersebut. "Kami akan terus memperbaikinya menjelang laga berikutnya," imbuhnya.(Suara Merdeka)
Setidaknya, pada laga-laga awal merupakan saat-saat yang memang membutuhkan perhatian khusus. "Terutama pada laga tandang," kata Pelatih Kepala Persiku, Lukas Tumbuan, Selasa (29/3).
Ditambahkannya, beberapa upaya sepertinya sudah sering dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan berbicara dari hati ke hati serta berdiskusi dengan pemain. Pada kesempatan tersebut, baik pemain maupun pelatih mengupas persoalan mengapa hal tersebut berulangkali terjadi. Namun, belum ada jawaban sampai saat ini.
Padahal, saat latihan hal tersebut tidak pernah diperlihatkan. Artinya, pemain sudah mengerti benar yang harus dilakukan. Hanya saja, teori itu terkadang dibantahkan dengan perulangan kesalahan yang sama. "Itu yang menjadi kendala kami hingga saat sekarang," ujarnya.
Hal lain yang selalu ditekankan kepada pemainnya yakni menjaga ritme permainan. Bila dicermati, terkadang saat Persiku unggul terlebih dahulu dari lawannya disadari atau tidak, tim seringkali mengubah strategi dari menyerang menjadi bertahan. Padahal, dia meyakini tidak memerintahkan pemainnya untuk melakukan hal tersebut.
Situasi seperti itu terkadang juga menjadi blunder tersendiri. Artinya, berkurangnya intensitas penyerangan terkadang langsung dimanfaatkan lawan untuk berganti menekan timnya. Pada beberapa laga, gol-gol ke gawang Persiku menjelang berakhirnya pertandingan terjadi karena faktor tersebut. "Kami akan terus memperbaikinya menjelang laga berikutnya," imbuhnya.(Suara Merdeka)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar