Persiku News - Setelah dua klub yang memilih berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia disanksi PSSI, Persiku Kudus tak gentar menghadapi ancaman.
Perkembangan terbaru, PSSI mendapatkan surat resmi FIFA dan AFC yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke dan Sekjen AFC Alex Soosay. Iintinya, FIFA meminta PSSI mengambil suatu tindakan yang tepat agar klub-klub kembali berada di bawah kontrol PSSI.
Menurut manajemen Persiku, jika tindakan tepat versi PSSI adalah sanksi, maka sudah tidak relevan lagi. Pasalnya, mayoritas anggota PSSI sudah melontarkan mosi tidak percaya kepada pengurus pusat. Seharusnya PSSI tidak perlu melakukan manuver untuk mengancam anggotanya.
“Sanksi itu salah alamat, kami tidak akan gentar. Seharusnya PSSI sudah beku dan tidak sah lagi di mata anggota resminya,” tegas Direktur PT Kudus Muriatama, Heru MS.
Persiku tetap menginginkan Kongres Luar Biasa sebagai solusi atas kisruh sepakbola saat ini. Menurut Heru, PSSI sudah menganggap anggota sebagai rival, padahal, PSSI bukanlah milik sekelompok orang yang berkepentingan.
“Kalau anggota sudah menginginkan seharusnya PSSI membuka diri. Fakta yang terjadi mereka masih bertahan dengan menabrak aturan dan kami tidak bisa menerima itu,” lanjutnya.
Tim berjuluk Laskar Macan Muria itu telah melakoni laga perdananya versus Persis Solo, Rabu (21/12). Manajemen juga sudah mengantisipasi akan dijatuhi sanksi seperti yang terjadi pada Persitara dan PSIM setelah menggelar laga perdana sekaligus pembukaan.
Perkembangan terbaru, PSSI mendapatkan surat resmi FIFA dan AFC yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke dan Sekjen AFC Alex Soosay. Iintinya, FIFA meminta PSSI mengambil suatu tindakan yang tepat agar klub-klub kembali berada di bawah kontrol PSSI.
Menurut manajemen Persiku, jika tindakan tepat versi PSSI adalah sanksi, maka sudah tidak relevan lagi. Pasalnya, mayoritas anggota PSSI sudah melontarkan mosi tidak percaya kepada pengurus pusat. Seharusnya PSSI tidak perlu melakukan manuver untuk mengancam anggotanya.
“Sanksi itu salah alamat, kami tidak akan gentar. Seharusnya PSSI sudah beku dan tidak sah lagi di mata anggota resminya,” tegas Direktur PT Kudus Muriatama, Heru MS.
Persiku tetap menginginkan Kongres Luar Biasa sebagai solusi atas kisruh sepakbola saat ini. Menurut Heru, PSSI sudah menganggap anggota sebagai rival, padahal, PSSI bukanlah milik sekelompok orang yang berkepentingan.
“Kalau anggota sudah menginginkan seharusnya PSSI membuka diri. Fakta yang terjadi mereka masih bertahan dengan menabrak aturan dan kami tidak bisa menerima itu,” lanjutnya.
Tim berjuluk Laskar Macan Muria itu telah melakoni laga perdananya versus Persis Solo, Rabu (21/12). Manajemen juga sudah mengantisipasi akan dijatuhi sanksi seperti yang terjadi pada Persitara dan PSIM setelah menggelar laga perdana sekaligus pembukaan.
kalu sampe kena sanksi degradasi Heru MS kudu tanggung jawab
ReplyDelete