Persiku News - PSSI bergerak cepat dalam membentengi klub-klub asal Divisi Utama agar tidak keluar dari kompetisi resmi. Hal tersebut supaya kejadian banyaknya klub yang berhak tampil di kompetisi tertinggi, justru memilih berlaga di Indonesia Super League (ISL) dari pada Indonesian Premier League (IPL) yang diakui PSSI.
Salah satu cara yang dipakai adalah segera membagikan revenue sharing atau pembagian pendapatan dari sponsor yang diperoleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), pengelola Divisi Utama. Nantinya, setiap klub akan mendapatkan uang Rp500 juta secara cuma-cuma.
Wasekjen PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar mengatakan, pihaknya masih berpegang pada jumlah 36 klub yang melakukan pendaftaran akhir, beberapa waktu lalu. Sehingga, PT LPIS total akan menggelontorkan dana sekitar Rp1,8 miliar untuk dibagikan kepada 36 klub tersebut.
"Dalam waktu dekat, klub-klub tersebut akan kami kumpulkan di Jakarta untuk menerima revenue sharing Rp500 juta. Pertemuan tersebut juga dipakai untuk pertemuan manajer. Mungkin, sekitar tanggal 5 atau 6 Desember," terang Saleh Ismail Mukadar.
Namun, PSSI dan PT LPIS harus waspada. Pasalnya, PT Liga Indonesia (PT LI) juga sudah mengklaim terdapat 32 klub yang akan ikut Divisi Utama di bawah pengelolaannya. PT LI sudah menjanjikan revenue sharing. Klaim tersebut membuktikan kalau sebagian besar tim memang ada yang mendua. PSIM Yogyakarta misalnya. Tim berjuluk Laskar Mataram tersebut menyatakan mundur dari kompetisi yang dikelola PT LPIS. Direktur Utama PT PSIM Jogja, Yoyok Setiawan, mengaku keputusan mundur sudah melalui pertimbangan matang.
"Kami ikut Divisi Utama PT LI yang akan dimulai 15 Desember," tegas Yoyok.
Kemudian, masih banyak lagi klub yang baru-baru ini menyatakan diri ikut PT LI. Sebut saja PS Bengkulu, Gresik United (sudah tampil di ISL), Persid Jember, Barito Putra, dan lain-lainnya.
Hanya saja, pernyataan Yoyok tersebut bertolak belakang dengan pengakuan Saleh.
"Saya justru belum mengetahui kalau PSIM sudah mencabut pendaftaran di PT LPIS. Justru, PSIM terus mengirim pesan singkat (SMS) lewat telepon saya dan meminta revenue sharing segera dibagikan," beber Saleh.
Grup I: PSLS, PS Bengkulu, Persitara, PSBL, PSIM, Persikabo, Persikota, Pro Duta, Persih, PSSB, PSP, Gresik United, PSCS Cilacap
Grup II: PPSM, Barito Putra, Persik, PSS, PSIR, PSIS, Persepar, Persipasi, Persiku, Persip, Persikab
Grup III: Perseman, KSB, Persires, PSBS, Madiun Putra, Persemalra, PSBI, Persewangi, Persid, Persepam, Persipro, Persis.
Salah satu cara yang dipakai adalah segera membagikan revenue sharing atau pembagian pendapatan dari sponsor yang diperoleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), pengelola Divisi Utama. Nantinya, setiap klub akan mendapatkan uang Rp500 juta secara cuma-cuma.
Wasekjen PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar mengatakan, pihaknya masih berpegang pada jumlah 36 klub yang melakukan pendaftaran akhir, beberapa waktu lalu. Sehingga, PT LPIS total akan menggelontorkan dana sekitar Rp1,8 miliar untuk dibagikan kepada 36 klub tersebut.
"Dalam waktu dekat, klub-klub tersebut akan kami kumpulkan di Jakarta untuk menerima revenue sharing Rp500 juta. Pertemuan tersebut juga dipakai untuk pertemuan manajer. Mungkin, sekitar tanggal 5 atau 6 Desember," terang Saleh Ismail Mukadar.
Namun, PSSI dan PT LPIS harus waspada. Pasalnya, PT Liga Indonesia (PT LI) juga sudah mengklaim terdapat 32 klub yang akan ikut Divisi Utama di bawah pengelolaannya. PT LI sudah menjanjikan revenue sharing. Klaim tersebut membuktikan kalau sebagian besar tim memang ada yang mendua. PSIM Yogyakarta misalnya. Tim berjuluk Laskar Mataram tersebut menyatakan mundur dari kompetisi yang dikelola PT LPIS. Direktur Utama PT PSIM Jogja, Yoyok Setiawan, mengaku keputusan mundur sudah melalui pertimbangan matang.
"Kami ikut Divisi Utama PT LI yang akan dimulai 15 Desember," tegas Yoyok.
Kemudian, masih banyak lagi klub yang baru-baru ini menyatakan diri ikut PT LI. Sebut saja PS Bengkulu, Gresik United (sudah tampil di ISL), Persid Jember, Barito Putra, dan lain-lainnya.
Hanya saja, pernyataan Yoyok tersebut bertolak belakang dengan pengakuan Saleh.
"Saya justru belum mengetahui kalau PSIM sudah mencabut pendaftaran di PT LPIS. Justru, PSIM terus mengirim pesan singkat (SMS) lewat telepon saya dan meminta revenue sharing segera dibagikan," beber Saleh.
Grup I: PSLS, PS Bengkulu, Persitara, PSBL, PSIM, Persikabo, Persikota, Pro Duta, Persih, PSSB, PSP, Gresik United, PSCS Cilacap
Grup II: PPSM, Barito Putra, Persik, PSS, PSIR, PSIS, Persepar, Persipasi, Persiku, Persip, Persikab
Grup III: Perseman, KSB, Persires, PSBS, Madiun Putra, Persemalra, PSBI, Persewangi, Persid, Persepam, Persipro, Persis.
(Bola.net)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar