Persiku News - Kegalauan publik akan pengelolan induk sepakbola nasional kian memuncak. Pascaditetapkan hanya dua nama, Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie,
yang lolos verifikasi calon ketua umum PSSI periode 2011-2015 oleh Komite Pemilihan PSSI, kritik bahkan ancaman revolusi oleh people power kian menggema.


Tak hanya soal ancaman adanya pembentukan PSSI tandingan di sejumlah daerah oleh Pengcab PSSI di daerah, aksi massa untuk mereformasi kepengurusan PSSI juga kian gencar terdengar. 

Satu di antara yang paling anyar adalah ajakan lewat BlackBerry Massanger (BBM) yang beredar luas untuk menduduki kantor PSSI mulai  hari ini Selasa (22/2/2011) hingga Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, dan Nugraha Besoes lengser dari jabatan mereka.

"Undangan Terbuka REVOLUSI MERAH-PUTIH: Datang dengan kaos Timnas Sepakbola Indonesia, kaos/polo-shirt/kemeja warna merah atau putih ke kantor PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta mulai Selasa 22/2 sampai Nurdin-Nirwan D Bakrie-Nugraha Besus Cs turun dari kepemimpinan PSSI," begitu tulis seruan yang beredar.

Sebelumnya, seruan revolusi di tubuh PSSI juga datang dari Jaringan Suporter Jateng-DIY ++ dalam sebuah sarasehan di Gedung PPRBM, Karanganyar, Jateng, Senin (21/02/2011). Tiba-tiba seorang peserta sarasehan , Daru Supriyono, berteriak mengusulkan revisi tulisan di spanduk deklarasi tersebut.

"Kata reformasi diganti saja dengan revolusi," teriak anggota Slemania tersebut.

Menurutnya, jika masih mengusung istilah reformasi ia takut perubahan yang diharapkan akan lambat. "Reformasi Indonesia contohnya, dari tahun 1998, tapi tidak ada perubahan sampai sekarang," urainya.

Pihak panitia dan peserta sepakat mengganti tulisan tersebut. Mereka menutup tulisan lama dengan isolatip hitam, kemudian menuliskan kata-kata hasil revisi menggunakan spidol hitam.

Revisi tak hanya pada kata reformasi. Kata "sepakbola Indonesia" pun direvisi menjadi "PSSI", sehingga kalimat yang tertulis berubah menjadi "Menuntut Revolusi Kepengurusan PSSI".

Setelah disepakati, perwakilan setiap kelompok suporter secara bergantian menandatangani spanduk sepanjang enam meter tersebut.

Menurut Daru, pria berambut panjang sebahu, perubahan dalam tubuh PSSI harus dilakukan menyeluruh, bukan hanya mengganti ketua umum. "Siapapun ketuanya, kalau sistem yang dijalankan tidak dirombak, sama saja," ujarnya.

Seorang suporter lain, Yuniantoro, berharap deklarasi tersebut benar-benar membawa perubahan nasib sepak bola Indonesia. Pendukung Persiku ini berharap gerakan ini akan diikuti seluruh suporter Indonesia. "Makin banyak yang bergabung maka akan semakin kuat," ujarnya.(tribun news)

0 komentar:

Post a Comment

Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar

 
Persiku Kudus © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top