Persiku News - Hingga kemarin Manajemen Persiku belum menentukan sikap perihal
sanksi yang diberikan PSSI terkait laga kandang melawan Persitara, 22
Februari lalu. Menurut rencana, setelah tim dan
sebagian anggota manajemen pulang dari laga melawan tuan rumah
Persitara, Kamis (16/5), semua komponen akan dikumpulkan terlebih
dahulu untuk menentukan langkah berikutnya.
Manajer Persiku Subchan Wachid menyatakan denda tersebut dianggap
cukup berat. Pasalnya, untuk operasional tim saat saat ini sudah
kembang kempis. Tim masih dapat bertahan hingga putaran kedua dengan
mengandalkan dana talangan dari pihak ketiga.
”Kami masih menghitung ulang, apakah mempunyai dana sebesar itu atau tidak,” tandasnya.
Sedangkan mengenai sanksi lainnya, yakni ketika laga melawan
Persikabo pada 9 Juni mendatang tanpa disaksikan penonton, pihaknya juga
akan mengkaji berbagai kemungkinan yang akan ditempuh. Kalau boleh
memilih, laga tanpa penonton diharapkan yakni saat menjamu Perikad Depok
pada 13 Juni.
”Sekali lagi, secepatnya kami akan berembug terlebih dahulu,” imbuhnya.
Laga Batal
Sebenarnya, sebelum kabar soal sanksi dari PSSI turun, Tim Kota
Keretek sudah mengirimkan surat ke PT Liga Indonesia terkait kegagalan
laga melawan tuan rumah Persipur Purwodadi, 8 Mei lalu. Di dalam surat
disebutkan dua usulan utama, yakni pengajuan klaim ganti rugi dan protes
penundaan pertandingan tandang tersebut. Ditambahkannya, selain ke PT
LI sebagai pengelola kompetisi Divisi Utama pihaknya juga memberikan
tembusan kepada Komdis PSSI.
”Surat sudah kami sampaikan Senin (6/5) lalu,” katanya.
Terkait ganti rugi, pihaknya secara terbuka mengakui batalnya laga
juga berdampak pada hal tersebut. Pasalnya, manajemen harus mengeluarkan
dana untuk pemberangkatan dan akomodasi tim ke Grobogan. Bukan
persoalan mudah untuk mendapatkan dan mengeluarkan dana saat sekarang,
apalagi tim Kota Keretek hingga saat sekarang masih mengandalkan dana
talangan. Besarnya ganti rugi yang diusulkan sekitar Rp 20 juta. ”Kita
ajukan klaim ganti rugi,” imbunnya.
Sedangkan usulan kedua yakni terkait penundaan laga. Berdasarkan
pandangan manajemen, bila laga tidak dapat digelar maka Persiku dapat
menang secara walk over (WO). Bila hal tersebut dapat dipenuhi,
setidaknya anak asuh Lukas Tumbuan dapat menambah poin sekaligus tidak
perlu mengikut laga lagi pada 1 Juni.
Sumber : Suara Merdeka
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar