Persiku News - Manajemen PT Kudus Muriatama keberatan dengan penawaran calon investor dari Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Alasannya, mereka menginginkan saham sebesar 65 persen untuk pengelolaan Tim Persiku Kudus. Kondisi tersebut dianggap berlawanan dengan semangat untuk mempertahankan Tim Macan Muria sebagai milik ''wong Kudus''.

Komisaris PT Kudus Muriatama Ayatullah Humaini menyatakan, saat sekarang Persiku dalam kondisi krisis. Seperti halnya tim lainnya yang tanpa didukung APBD, jelas bukan persoalan mudah untuk dapat bertahan dan menyelesaikan kompetisi. Hanya saja, bila tawaran tersebut diterima diyakini akan disesali di kemudian hari.  ''Kami tidak akan menjual Persiku kepada orang di luar Kudus. Kami tetap berupaya agar prosentase paling banyak tetap dimiliki masyarakat Kudus,'' ujarnya.

Banyak pertimbangan mengapa pihaknya sampai menolak hal itu. Salah satunya, Tim Macan Muria selama ini sudah menjadi salah satu ikon masyarakat Kota Keretek. Bila sampai pengelolaan dilakukan pihak luar, diyakini nuansa ''Kudusan'' akan hilang. ''Situasi seperti itu tidak kita inginkan,'' paparnya.

Saat sekarang, manajemen tetap fokus pada pola penggalangan dana semula yakni dengan memaksimalkan keberadaan perusahaan di Kota Keretek. Hingga saat sekarang, pendekatan kepada mereka masih terus dilakukan. ''Beberapa terus didekati, yang jelas kami selalu berusaha,'' ungkapnya.

Humaini meyakinkan perkembangan apapun terkait pengelolaan tim akan ditransparansikan. Pihaknya tidak keberatan bila hal itu diketahui masyarakat atau dimediakan. Sejak awal, semua hal yang menyangkut pengelolaan tim diupayakan untuk dapat dilakukan secara terbuka. ''Kondisinya seperti itu, dan kita memang harus mencari solusinya,'' jelasnya.

Hingga saat sekarang, pihaknya masih menjadi ''jujugan'' keluh kesah anggota tim. Padahal, saat sekarang dia sudah tidak lagi menjadi manager atau General Bisnis dan Pemasaran. ''Dua jabatan tersebut sudah ditawarkan, tetapi belum ada yang menyanggupinya,'' tandasnya.

Namun begitu, pihaknya mengakui bila saat sekarang pihaknya harus kembali berkutat pada krisis pendanaan baik menyangkut sisa utang putaran pertama maupun modal untuk putaran kedua. Catatan manajemen, untuk operasional dan lain-lainnya pada putaran pertama pihaknya masih membutuhkan dana sekitar Rp 1,1 miliar. ''Rp 800 juta diantaranya untuk gaji tim dan biaya operasional lainnya,'' paparnya.

Sumber : Suara Merdeka

0 komentar:

Post a Comment

Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar

 
Persiku Kudus © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top