Persiku News - Ini tentu kehormatan bagi PSSI, FIFA menunjuk wasit PSSI untuk memimpin tanding final antara Paraguay vs Uruguay di Estadio Monumental di Buenos Aires, Senin dini hari (25/7) Presiden Uruguay, Jose Alberto Mujica.
direncanakan akan menonton langsung final tersebut. Menteri Pariwisata dan Olahraga Uruguay Hector Lescano mengatakan bahwa Mujica begitu bersemangat setelah mengetahui Uruguay lolos ke final. “Presiden Mujica meminta semua agenda kenegaraannya akhir pekan ini dikosongkan karena dia akan bepergian ke Buenos Aires,” ujar Lescano kepada Ole.
Tanding antara Uru dan Para ini dinilai pengamat bola sebagai pertarugan paling klasik dan bergengsi. Uruguay saat ini telah mengoleksi 14 gelar juara sepak bola kawasan Amerika Selatan yang digelar sejak 1916. Koleksi gelar tersebut sama dengan Argentina yang mendapatkan gelar pertama kalinya pada kejuaraan 1921. Jika Uruguay berhasil memenangi Copa America 2011, maka tim asuhan Oscar W. Tabarez itu akan mendapat predikat tambahan sebagai pemegang gelar terbanyak
Lolosnya Uru ke final Copa Amerika 2011 berkat andil striker Luis Suarez, sementara Para mengalahkan Venezualeha melalui adu pinalti dengan skore 5-3. Kemenangan Para berkat kepiawaian kiper usto Villar yang berhasil menggagalkan tembakan Franklin Lucena.
Terpilihnya wasit PSSI untuk memimpin final copa Amerika 2011 disebabkan rasa simpati FIFA terhadap kepemimpinan Djohar, “Indonesia adalah bangsa yang menghargai bola sekaligus memiliki kebudayaan yang tinggi dalam menjunjung martabat dan berkeadilan. Wasit-wasit PSSI memiliki integritas yang penuh dalam menegakan keadilan di lapangan,”ujar Presiden FIFA Joseph S. Blatter
Hingga postingan ini ditulis PSSI masih merahasiakan nama wasit yang ditunjuk FIFA, tapi di lapangan ISTORA Senayan terlihat ada lima wasit PSSI yang sedang latihan menggaris lapangan dengan kapur putih. “Satu di antara merekalah yang kelak diterbangkan ke Estadio Monumental di Buenos Aires untuk memimpin final Uru VS Para,”ujar Djohar.
Kendala paling mendasar adalah seputar membuat garis kapur putih tiap kali ada tendangan disebabkan adanya pelanggaran. Wasit PSSI belum terbiasa dengan goresan putih kapur itu. “Itulah sebabnya selama beberapa hari ini diadakan pelatihan menggores lapangan dengan kapur. Diharapkan saat memimpin final Ciopa Amerika, wasit PSSI tidak membuat kemaluan dalam hal itu. “ (Kompasiana)
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar