Persiku News -  Ketum PSSI, Djohar Arifin Husein terus melakukan gebrakan, kali ini yang akan mendapat perhatian adalah sistem pengelolaan kompetisi yang akan mengalami perubahan.

Menurut Djohar, sejauh ini sistem pengelolaan sepak bola di Indonesia belum benar-benar profesional, sehingga kualitas yang dihasilkan dirasa masih kurang.

"Sistem pengelolaan kompetisi yang diterapkan nantinya yakni meminta ke klub untuk membeli saham di PSSI agar tidak ada permainan di dalamnya," ujar Djohar.

Menurut Djohar, sistem tersebut bertujuan untuk menghindari adanya permainan oleh para pemegang saham terbesar, dan juga agar pendapatan klub bisa semakin lebih baik.

"Bila sistem ini kita lakukan maka klub yang menjadi juara dan tingkatannya tinggi akan besar mendapat subsidi dan sahamnya," tambahnya. 

Sejauh ini saham terbesar masih dimiliki oleh PSSI yakni sebesar 90 persen, selebihnya saham tersebut dimiliki oleh orang luar.

Menurutnya, PSSI seharusnya hanya sebagai penyelenggara permainan dan bertugas untuk mengawasi setiap pertandingan saja.

Untuk membahas mengenai permasalahan kompetisi ini seperti pembagian saham dan sistem kompetisi dengan format baru, pihaknya akan melakukan pembahasan pada 25 Juli nanti.

Selain itu, PSSI juga akan melakukan pembenahan pada elemen terpenting dalam suatu pertandingan, yakni wasit.

Menurutnya, sejauh ini permasalahan yang terjadi dalam suatu pertandingan seringkali diakibatkan buruknya kepemimpinan wasit, untuk itu PSSI akan melakukan pembenahan bagi wasit yang memimpin pertandingan. (ant/end)

0 komentar:

Post a Comment

Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar

 
Persiku Kudus © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top