Manipulasi Usia Pemain Muda

Persiku News - Manipulasi usia pemain sepakbola yang mengikuti kompetisi lokal ditengarai masih sering terjadi. Tindakan seperti itu dilakukan untuk mengejar kebanggan sesaat. 

Padahal, hal itu berdampak serius pada pembinaan jangka panjang terutama pada pembinaan usia dini.Mantan pemain Persiku yang saat ini juga akan dilibatkan untuk melatih Tim Persiku yunior U-18 2011 - 2012, Cucun Sulistyo, mengemukakan hal itu selasa (31/5). 

Menurutnya, masih ada pihak yang melaksanakan pemain untuk mengikuti kompetisi pada level yang seharusnya tidak diikuti. "Misalnya, dia mengikuti level usia yang lebih muda," ungkapnya.

Biasanya pemain seperti itu berjaya pada level kompetisi yang lebih muda. Hanya saja, bila mereka diikutkan pada kompetisi selevel dengan usianya, biasanya pemain tersebut akan down. 

 

Secara psikologis, pemain yang biasa bermain pada level yang lebih muda dibandingkan usia mereka akan mempunyai beban psikologis tersendiri ketika harus melawan kompetisi sesuai dengan usianya. "Yang kami amati memang seperti itu," jelasnya. 

Bagi sebagian kalangan, mungkin hal ini dianggap biasa. Namun bila dilihat pada dampak ke depannya, Cucun menilai hal tersebut jelas sangat merugikan. Selain mengurangi nilai sportifitas, dipastikan tidak ada pemain yang benar-benar merepresentasikan potensi yang ada. Pesepakbola yang bermain pada usia yang sebenarnya. 

Hanya saja, tentu tidak semua pihak melakukan kebijakan tersebut. Pihaknya berharap agar semua pihak dapat menyadari bahwa sikap seperti itu memang tidak pada tempatnya. "Kalau memperhitungkan dampaknya pada masa mendatang, tentu sungguh sangat disayangkan,"ujarnya. 

Kata kunci, semua pihak diminta kesadarannya untuk tidak melakukan atau mendorong upaya seperti itu. Menurutnya, tidak ada artinya bila meraih kemenangan bila diperoleh dengan cara-cara seperti itu. "Kompetisi yang dilakukan secara sportif akan menghasilkan pemain yang berkualitas," ungkapnya. (H8-36) 

(Suara Merdeka)