Persiku News - Persiku Kudus
hingga Selasa belum menerima bantuan dana dari perusahaan swasta di
daerah setempat meskipun musim kompetisi sebelumnya tim ini selalu
mendapat sokongan dari kalangan pelaku usaha berskala besar.
"Hingga kini, pendanaan tim Persiku Kudus masih mengandalkan bantuan dana dari perseorangan, terutama jajaran pengurus Persiku Kudus," kata Maryoto, Komisaris PT Kudus Muria Raya yang mengelola tim Persiku Kudus, Jawa Tengah.
Ia mengakui bahwa masih berupaya menggali pendanaan dari berbagai sumber, termasuk upaya menjalin komunikasi dengan perusahaan swasta di Kudus agar bersedia membantu pendanaan tim Persiku.
Meskipun belum ada perusahaan yang membantu pendanaan tim Persiku, kata dia, manajemen tetap optimistis timnya bisa mengikuti kompetisi Divisi Utama putaran dua yang diselenggarakan PT Liga Indonesia hingga selesai.
Bahkan, kata dia, Persiku diharapkan bisa berada pada posisi papan tengah klasemen.
Selain itu, lanjut dia, gaji para pemain juga sudah terbayarkan.
Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan tim, katanya, manajemen juga melakukan studi banding ke tim Persib Bandung guna menimba ilmu dalam pengelolaan tim, termasuk penggalian sumber pendanaan yang dimungkinkan bisa diterapkan di Kudus.
"Kami memang masih perlu belajar banyak dalam hal pengelolaan tim sepak bola. Akan tetapi, studi banding yang kami lakukan cukup memberikan motivasi untuk mengelola tim Persiku menjadi lebih baik," ujarnya.
Hasil kunjungannya ke klub Persib Bandung, katanya, tidak hanya sekadar soal pendanaan dan pengelolaan klub, termasuk panitia pelaksana pertandingan juga mendapatkan pengetahuan tambahan.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, peminat bapak asuh bagi pemain Persiku Kudus masih minim karena dari 50 proposal yang ditawarkan kepada sejumlah pihak baru 15 orang yang berminat menjadi bapak asuh.
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama tahun 2013 hingga selesai diperkirakan mencapai Rp4,6 miliar.
"Hingga kini, pendanaan tim Persiku Kudus masih mengandalkan bantuan dana dari perseorangan, terutama jajaran pengurus Persiku Kudus," kata Maryoto, Komisaris PT Kudus Muria Raya yang mengelola tim Persiku Kudus, Jawa Tengah.
Ia mengakui bahwa masih berupaya menggali pendanaan dari berbagai sumber, termasuk upaya menjalin komunikasi dengan perusahaan swasta di Kudus agar bersedia membantu pendanaan tim Persiku.
Meskipun belum ada perusahaan yang membantu pendanaan tim Persiku, kata dia, manajemen tetap optimistis timnya bisa mengikuti kompetisi Divisi Utama putaran dua yang diselenggarakan PT Liga Indonesia hingga selesai.
Bahkan, kata dia, Persiku diharapkan bisa berada pada posisi papan tengah klasemen.
Selain itu, lanjut dia, gaji para pemain juga sudah terbayarkan.
Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan tim, katanya, manajemen juga melakukan studi banding ke tim Persib Bandung guna menimba ilmu dalam pengelolaan tim, termasuk penggalian sumber pendanaan yang dimungkinkan bisa diterapkan di Kudus.
"Kami memang masih perlu belajar banyak dalam hal pengelolaan tim sepak bola. Akan tetapi, studi banding yang kami lakukan cukup memberikan motivasi untuk mengelola tim Persiku menjadi lebih baik," ujarnya.
Hasil kunjungannya ke klub Persib Bandung, katanya, tidak hanya sekadar soal pendanaan dan pengelolaan klub, termasuk panitia pelaksana pertandingan juga mendapatkan pengetahuan tambahan.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, peminat bapak asuh bagi pemain Persiku Kudus masih minim karena dari 50 proposal yang ditawarkan kepada sejumlah pihak baru 15 orang yang berminat menjadi bapak asuh.
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama tahun 2013 hingga selesai diperkirakan mencapai Rp4,6 miliar.
Sumber : Antara
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar