Persiku News - Persiku
Kudus mengawali putaran kedua kompetisi divisi utama Liga Indonesia
grup dua dengan hasil mengecewakan. Hal ini terjadi usai tendangan
pemain PSIS Semarang, Jeno, membuat PSIS Semarang unggul hingga usai
pertandingan. Skor 1-0, cukup membawa PSIS Semarang pun kini nangkring
di puncak klasemen grup dua.
Jalannya Pertandingan
Babak I
Persiku Kudus yang bermain di kandangnya sendiri, stadion Wergu Wetan, tampil cukup meyakinkan di awal babak pertama. Hal ini dibuktikan dengan tidak diberikannya ruang sedikitpun kepada tim Mahesa Jenar untuk membombardir lini pertahanan Persiku Kudus yang dikawal Noah Romuald dan Munadi. Sayang, beberapa kali serangan Persiku Kudus juga dapat dimentahkan oleh barisan pertahanan yang dikawal Morris Power.
Kurang tajamnya lini depan Persiku Kudus yang selama ini menjadi masalah memang sedikit mempengaruhi finishing touch kala tim Macan Muria mendapatkan peluang di depan gawang. Performa Agus Santiko yang semakin hari semakin emosional juga memberikan dampak yang signifikan. Sementara, Joko Purnomo yang notabene sebagai pemain muda belum mampu menunjukkan kestabilan dalam bermain. Hal ini bisa dibaca betul oleh anak-anak Semarang. Terbukti, hampir tidak pernah bisa striker Persiku Kudus memenangi heading dan hanya bisa dilewati via passing one two touch.
Sebaliknya, PSIS Semarang yang ingin memproklamirkan dirinya untuk dapat melenggang ke kasta tertinggi Liga Indonesia terus berupaya mencari titik lemah Persiku Kudus. Upaya dilakukan oleh dua pemain pengalaman, Imral Usman dan legiun asing asal Uruguay, Ronald Fagundez guna menjebol gawang Persiku Kudus yang dijaga, Adam. Legiun asing teranyar mereka, Adinson, juga turut serta dalam upaya penyerangan ke jantung pertahanan Macan Muria. Sayang, lagi-lagi hal ini dapat dimentahkan oleh barisan pertahanan Persiku Kudus.
Persiku sebenarnya mendapatkan peluang emas kala sundulan Joko Purnomo tak mengenai mistar gawang. Mendapat umpan dari gelandang lincah, Ahmad Mardziana, bola ditempatkannya di sisi kanan gawang PSIS Semarang. Sayang, dewi fortuna tak mau hinggap di tubuh tim kota Kretek. Hingga babak pertama usai, skor kacamata menghiasi papan skor.
Babak II
Mengawali babak kedua, PSIS Semarang yang telah lepas dari pressure pemain Persiku Kudus, ternyata membuat degup para suporter Persiku Kudus layaknya roller coaster. Betapa tidak, dua menit setelah peluit dibunyikan, gawang Persiku Kudus harus rela dijebol oleh Jeno setelah memanfaatkan bola muntah hasil tendangan dari Adinson.
Tak mau menanggung malu dihadapan ribuan suporternya, tim Macan Muria terus berusaha untuk mendapatkan gol penyeimbang. Beberapa pemain seperti Ahmad Mardziana dan Sugeng Riyadi ditarik keluar dan memasukkan daya dobrak baru macam Dodon Kuncahyo dan Agus “Glondong” Riyanto guna memperbaiki kinerja lapangan tengah anak asuh Lukas Tumbuan.
Beberapa upaya terus dilakukan oleh punggawa Macan Muria, koordinasi dan umpan crossing yang kurang maksimal membuat tim Persiku Kudus tak mampu berbuat banyak. Namun, akselerasi dari Agus “Glondong” Riyanto memberikan gaya permainan yang lebih variatif.
Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Lukas Tumbuan dan terbukti beberapa menit setelah pemain mungil ini masuk, pertahanan PSIS Semarang semakin direpotkan. Puncaknya, ketika dia berhasil merangsek ke pertahanan PSIS Semarang, bola diumpan ke Agus Santiko dan Agus Santiko ingin passing kembali ke Arif Fatchul. Alhasil, pemain PSIS Semarang melakukan kesalahan di kotak terlarang hingga wasit menunjuk titik putih dua belas pas.
Agus Santiko yang menjadi algojo tim Persiku Kudus tak mampu membuat gol sekaligus menyeimbangkan skor. Penjaga PSIS Semarang berhasil melakukan penyelamatan gemilang meskipun tangkapannya muntah dan sukses menahan tendangan Noah Romuald yang sigap di depannya. Hingga laga usai, tim kota Atlas mampu mempecundangi Macan Muria.
Sementara itu, asisten pelatih PSIS Semarang, Eko Purjianto, menilai anak asuhnya bermain baik di babak kedua dan menganggap penalti yang diberikan wasit kurang tepat. “Anak-anak lepas dari pressure tim tuan rumah yang ingin menang. Penalti seharusnya tidak diberikan,” ungkapnya usai pertandingan.
Jalannya Pertandingan
Babak I
Persiku Kudus yang bermain di kandangnya sendiri, stadion Wergu Wetan, tampil cukup meyakinkan di awal babak pertama. Hal ini dibuktikan dengan tidak diberikannya ruang sedikitpun kepada tim Mahesa Jenar untuk membombardir lini pertahanan Persiku Kudus yang dikawal Noah Romuald dan Munadi. Sayang, beberapa kali serangan Persiku Kudus juga dapat dimentahkan oleh barisan pertahanan yang dikawal Morris Power.
Kurang tajamnya lini depan Persiku Kudus yang selama ini menjadi masalah memang sedikit mempengaruhi finishing touch kala tim Macan Muria mendapatkan peluang di depan gawang. Performa Agus Santiko yang semakin hari semakin emosional juga memberikan dampak yang signifikan. Sementara, Joko Purnomo yang notabene sebagai pemain muda belum mampu menunjukkan kestabilan dalam bermain. Hal ini bisa dibaca betul oleh anak-anak Semarang. Terbukti, hampir tidak pernah bisa striker Persiku Kudus memenangi heading dan hanya bisa dilewati via passing one two touch.
Sebaliknya, PSIS Semarang yang ingin memproklamirkan dirinya untuk dapat melenggang ke kasta tertinggi Liga Indonesia terus berupaya mencari titik lemah Persiku Kudus. Upaya dilakukan oleh dua pemain pengalaman, Imral Usman dan legiun asing asal Uruguay, Ronald Fagundez guna menjebol gawang Persiku Kudus yang dijaga, Adam. Legiun asing teranyar mereka, Adinson, juga turut serta dalam upaya penyerangan ke jantung pertahanan Macan Muria. Sayang, lagi-lagi hal ini dapat dimentahkan oleh barisan pertahanan Persiku Kudus.
Persiku sebenarnya mendapatkan peluang emas kala sundulan Joko Purnomo tak mengenai mistar gawang. Mendapat umpan dari gelandang lincah, Ahmad Mardziana, bola ditempatkannya di sisi kanan gawang PSIS Semarang. Sayang, dewi fortuna tak mau hinggap di tubuh tim kota Kretek. Hingga babak pertama usai, skor kacamata menghiasi papan skor.
Babak II
Mengawali babak kedua, PSIS Semarang yang telah lepas dari pressure pemain Persiku Kudus, ternyata membuat degup para suporter Persiku Kudus layaknya roller coaster. Betapa tidak, dua menit setelah peluit dibunyikan, gawang Persiku Kudus harus rela dijebol oleh Jeno setelah memanfaatkan bola muntah hasil tendangan dari Adinson.
Tak mau menanggung malu dihadapan ribuan suporternya, tim Macan Muria terus berusaha untuk mendapatkan gol penyeimbang. Beberapa pemain seperti Ahmad Mardziana dan Sugeng Riyadi ditarik keluar dan memasukkan daya dobrak baru macam Dodon Kuncahyo dan Agus “Glondong” Riyanto guna memperbaiki kinerja lapangan tengah anak asuh Lukas Tumbuan.
Beberapa upaya terus dilakukan oleh punggawa Macan Muria, koordinasi dan umpan crossing yang kurang maksimal membuat tim Persiku Kudus tak mampu berbuat banyak. Namun, akselerasi dari Agus “Glondong” Riyanto memberikan gaya permainan yang lebih variatif.
Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Lukas Tumbuan dan terbukti beberapa menit setelah pemain mungil ini masuk, pertahanan PSIS Semarang semakin direpotkan. Puncaknya, ketika dia berhasil merangsek ke pertahanan PSIS Semarang, bola diumpan ke Agus Santiko dan Agus Santiko ingin passing kembali ke Arif Fatchul. Alhasil, pemain PSIS Semarang melakukan kesalahan di kotak terlarang hingga wasit menunjuk titik putih dua belas pas.
Agus Santiko yang menjadi algojo tim Persiku Kudus tak mampu membuat gol sekaligus menyeimbangkan skor. Penjaga PSIS Semarang berhasil melakukan penyelamatan gemilang meskipun tangkapannya muntah dan sukses menahan tendangan Noah Romuald yang sigap di depannya. Hingga laga usai, tim kota Atlas mampu mempecundangi Macan Muria.
Sementara itu, asisten pelatih PSIS Semarang, Eko Purjianto, menilai anak asuhnya bermain baik di babak kedua dan menganggap penalti yang diberikan wasit kurang tepat. “Anak-anak lepas dari pressure tim tuan rumah yang ingin menang. Penalti seharusnya tidak diberikan,” ungkapnya usai pertandingan.
Pewarta : Eko Nugroho
Penyunting : Dheny Rahardian
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar