Manajemen Persiku Akan Negosiasi Ulang Riono

Persiku News - Manajemen PT Kudus Muriatama selaku pengelola tim PERSIKU Kudus berharap Riono Asnan dapat kembali memegang peran sebagai pelatih kepala Persiku musim depan. Hanya saja, bila arsitek Tim Macan Muria tersebut mempunyai pilihan lain yang dianggap lebih baik, manajemen mengembalikan kepada arsitek Persiku musim kompetisi Divisi Utama 2011 - 2012 itu.

Komisaris PT Kudus Muriatama Ayatullah Humaini mengemukakan hal itu Kamis (2/8). Ditambahkannya, kontrak Rio - panggilan akrab Riono Asnan baru akan berakhir pada Desember 2012. "Kami berharap banyak pada Pak Rio, hanya saja bila yang bersangkutan mempunyai pilihan lain tentu kami dapat memahaminya," katanya.

Seandainya kursi pelatih utama Persiku kembali dipegang Rio, dia juga mengaku akan melakukan negosiasi ulang. Hal itu dengan mendasarkan pada kondisi tim saat sekarang.

Diakui atau tidak, berbagai dinamika yang terjadi pada Tim Persiku musim ini mungkin banyak menjadi catatan bagi pemain dan pelatih serta pihak yang mungkin tertarik bergabung di dalamnya musim mendatang. "Ada beberapa hal yang mungkin harus kami negosiasikan ulang," ujarnya tanpa merinci lebih lanjut.

Ayatullah mengakui banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk mempersiapkan tim pada musim kompetisi mendatang. Selain masalah pendanaan, pihaknya juga merasa perlu untuk mengevaluasi mengenai berbagai hal yang telah dilakukan.

Salah satu yang mungkin saat sekarang masih terus diupayakan yakni soal penyelesaian gaji pemain. Catatan terakhir, dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah itu masih mencapai Rp 800 juta. "Mungkin belum banyak yang dapat dikatakan karena kami perlu menyelesaikan masalah Persiku musim lalu," paparnya.

Dia bahkan memberi sinyal akan ada perubahan pada manajemen PT Kudus Muriatama pada musim kompetisi mendatang. Perubahan yang dimaksud misalnya dengan pergantian sejumlah posisi di dalamnya. Humaini sendiri hingga saat sekarang mengaku belum memutuskan apakah masih akan tetap bergabung atau memilih berada di belakang layar.

Sumber : Suara Merdeka