Bahkan, jika sampai Februari tak ada sinyal positif dari perusahaan, Persiku berniat mundur dari kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia. Padahal, tren Persiku semakin positif. Peter Kuoh dkk bahkan selalu meraih hasil seri di kandang lawan.
“Dibantu suporter, kami terus berusaha mengumpulkan dana dari even-even yang kami rencanakan. Intinya, kami maksimalkan kerja kami sampa ada sponsor yang masuk,” kata Dirut Utama PT Kudus Muriatama Heru MS.
Musim ini, Persiku memang mengalami ujian berat. Sebelumnya, niatan berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia dimaksudkan agar tak kehilangan sponsor sebelumnya, PT Djarum dan PT Nojorono. Pada musim lalu, Djarum mengucurkan Rp 1 miliar dan Nojorono Rp 300 juta.
Namun, tiga bulan kompetisi berjalan, proposal sponsorship Persiku belum satu pun ditindaklanjuti. Bahkan, di kalangan pengusaha menengah ke bawah, Persiku pun tak dilirik.
“Sangat disayangkan pengusaha lokal belum ada rasa memiliki terhadap Persiku. Kami prihatin sekali, semoga sampai akhir Februari ini bisa ada jalan keluar,” lanjutnya.
Pada akhirnya, Persiku harus pontang-panting mencari dana dari sektor lain. Saat ini, PT Kudus Muriatama diarahkan untuk mengelola event organizer itu. Meski dari segi pemasukan tak sebesar sponsor, even bisa menarik minat perusahan-perusahaan. (wig/twu)
para pengusaha pikir2 bung untuk jadi sponsor. apalagi liga yang dianggap ilegal oleh pssi. thx
ReplyDelete