Persiku News - Ada dua catatan besar yang ditorehkan Persiku Kudus pada laga-laga
akhir kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014. Selain miskin
prestasi, Tim Kota Keretek masih dibelit persoalan keuangan. Manajemen
harus pontang-panting menyiapkan dana untuk gaji dan biaya operasional
kompetisi setiap bulannya.
Manajer Persiku, Agus Imakudin,
mengemukakan hal tersebut kepada Suara Merdeka, Selasa (1/7). Dia
menegaskan, hingga kemarin persoalan gaji dan hak-hak pemain sudah dapat
dipenuhi dengan baik. ''Yang tidak banyak publik mengerti, dari mana
sumber dana tersebut,'' katanya.
Hingga saat sekarang, semua dana
yang digunakan untuk operasional tim sebagian besar berasal masih
merupakan dana ''talangan''. Hanya sedikit dari alokasi yang digunakan
berasal dari kontribusi investor maupun usaha lainnya.
Kondisi
tersebut tentu menjadi hal yang sangat pelik saat sekarang. Pasalnya,
untuk persiapan menghadapi empat laga tersisa, Persiku Kudus dipastikan
harus mengeluarkan biaya ekstra. Selain untuk menyuntik semangat pemain,
dana juga diperlukan untuk pembiayaan dua laga tandang. ''Kami
benar-benar mengharapkan partisipasi publik terkait hal tersebut,''
paparnya.
Pengeluaran tim di akhir kompetisi juga meningkat karena
manajemen memutuskan untuk bongkar pasang pemain. Langkah tersebut
dilakukan untuk mendongkrak performa tim yang hingga saat sekarang masih
bercokok di dua terbawah klasemen sementara grup IV. Posisi Persiku
masih terjepit. Persiku baru mengoleksi 9 poin, di bawah dua tim di
atasnya yakni Persipur Purwodadi (11 poin) PSIR Rembang (12 poin).
Sumber : Suara Merdeka
0 komentar:
Post a Comment
Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar