Soal Gaji, Manajemen Persiku Tetap Bertanggung Jawab

Persiku News - Manajemen PT Kudus Muriatama memastikan akan tetap bertanggung jawab terkait penyelesaian masalah gaji pemain Persiku, untuk musim kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011 - 2012. Mereka tetap akan menyelesaian kewajibannya terhadap anggota tim. Hanya saja, terkait krisis keuangan yang dialami, pemain diminta untuk bersabar.

Penegasan tersebut disampaikan Komisaris Utama PT Kudus Muriatama Achmadi Safa, Kamis (1/11) siang. Ditambahkannya, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk mengumpulkan dana untuk gaji pemain. "Kami tetap akan bertanggung jawab," katanya.

Disinggung soal kritik yang ditujukan kepada manajemen terkait masalah tersebut, dia mengaku sudah tidak ambil pusing. Hal yang terpenting sekarang ini yakni mencari dana untuk menutup sisa kekurangan gaji pemain, sedangkan pihak yang sering melontarkan kritik dimungkinkan tidak merasakan sendiri apa yang dialami manajemen sekarang ini.

Ibaratnya, jauh lebih mudah mengkritisi dibandingkan menjalankan opersional tim. Satu hal yang pasti, meskipun tanpa dukungan APBD, pihaknya menegaskan sudah melakukan yang terbaik untuk tim. Faktanya, Agus Santiko dan rekan-rekannya dapat berlaga di babak delapan besar. 

Pencapaian tersebut dinilai bukan hal yang mudah. Apalagi, tim-tim yang berlaga dipastikan semakin meningkat kualitas permaiannya. Meskipun begitu, dia juga mengakui kekurangan manajemen. Salah satunya, terkait pendanaan untuk memenuhi hak-hak pemain. Tanpa harus disuruh, Achmadi menegaskan masih terus mengupayakan sisa dana tersebut. "Kalau sudah ada, tentu akan langsung ditransfer ke pemain," ujarnya.

Disinggung soal persiapan pembentukan tim untuk musim kompetisi mendatang, pihaknya menyatakan masih dalam proses. Dia enggan merinci hal itu lebih lanjut karena mengaku akan fokus pada penyelesaian masalah gaji pemain musim lalu terlebih dahulu. "Bila hal tersebut sudah dapat diselesaikan, kami akan melangkah ke tahapan berikutnya yakni pembentukan tim,'' jelasnya.

Sumber : Suara Merdeka