Persiku Kemungkinan Absen Dari Kompetisi

Persiku News - Manajemen PT Kudus Muriatama kemungkinan akan mengambil kebijakan untuk tidak mengikutsertakan Persiku ke kompetisi nasional tahun ini. Hal tersebut didasarkan atas banyaknya persoalan terkait dualisme penyelenggara kompetisi yang hingga saat sekarang belum terselesaikan.

 

Bila dipaksakan, dikhawatirkan hasilnya juga tidak akan maksimal. Komisaris Utama PT Kudus Muriatama Achmadi Safa menuturkan, hingga saat sekarang pihaknya memang sudah mengambil ancang-ancang untuk mulai mempersiapkan pembentukan tim.

Hanya saja, bila melihat belum akurnya penyelenggara kompetisi di tingkat nasional, sepertinya opsi seperti itu dapat saja dilakukan. "Kami mungkin akan mundur satu langkah, tetapi maju beberapa langkah kemudian," ungkapnya.

Diakui atau tidak, perseteruan penyelenggara kompetisi di tingkat nasional juga berdampak ke daerah. Hal itu misalnya terkait upaya penggalangan dana ke perusahaan. Seperti diketahui, saat sekarang pelaku usaha masih berpikir ulang untuk membantu tim bila masih terjadi dualisme penyelenggara kompetisi. "Kalau masih saja terjadi hal seperti itu, mungkin kami tidak akan mengikuti kompetisi terlebih dahulu," tandasnya.

Achmadi menyatakan, bila perusahaan atau pihak ketiga ragu memberikan bantuan untuk tim, menurutnya juga wajar. Pasalnya, mereka tentu tidak berisiko mengalokasikan dana untuk satu kegiatan yang ''bermasalah'', sehingga, yang terkena imbas pihaknya.

Secara prinsip, sebenarnya Persiku masih tetap mempunyai semangat untuk dapat terus berkompetisi di kancah persepakbolaan nasional. Meskipun hingga saat sekarang masih dibelit persoalan penyelesaian gaji pemain untuk musim kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011 - 2012, dia menilai keinginan untuk tetap berkompetisi tetap ada.

Namun begitu, pihaknya juga menyadari kekhawatiran sejumlah kalangan yang menyebutkan kompetisi tidak akan berjalan dengan optimal karena dua penyelenggara kompetisi masih belum dapat menyatukan visinya. "Hanya saja, kita akan memprioritaskan terlebih dahulu penyelesaian masalah gaji," ungkapnya.

Sumber : Suara Merdeka