Persiku News - Kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai PSSI dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) di Kuala Lumpur, Malaysia,pada 7 Juni lalu harus bisa menjadi tonggak kemajuan baru di dunia sepak bola Tanah Air.

Untuk itulah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng meminta joint committee yang ada bisa bekerja maksimal.Dengan demikian,dualisme kompetisi yang terjadi saat ini segera berakhir. Rekonsiliasi harus berjalan dengan baik dengan mengusung misi demi memajukan persepakbolaan nasional.

”Joint committee yang sudah terbentuk tentunya akan melaksanakan tugas baik.Hasil rekonsiliasi harus bisa diimplementasikan dengan nyata,” kata Andi di Kudus,kemarin. Pemerintah,dalam hal ini Kemenpora,siap mengawal dan menjadi fasilitator agar poinpoin kesepakatan yang telah tercapai segera mampu diwujudkan dalam bentuk riil di lapangan.

Dia mengatakan,saat ini yang terpenting adalah bagaimana poin-poin kesepakatan itu dijabarkan dengan rinci dan dilaksanakan konsisten. Ini menjadi harapan seluruh insan sepak bola Indonesia.Sebab,dengan berakhirnya dualisme kompetisi,proses pembinaan bisa berjalan optimal.Selain itu,timnas juga bisa semakin kuat dan mampu bersaing dengan tim-tim dari negara lain. Sikap Menpora disambut positif pelaku sepak bola di daerah.

Komisaris Utama PT Kudus Muriatama yang mengelola tim Persiku Kudus Ahmadi Syafa mendukung penuh upaya rekonsiliasi yang ditempuh PSSI dan KPSI. ”Bagaimanapun,kami di daerah menunggu hasil konkret dari rekonsiliasi tersebut. Apalagi hal ini menyangkut pendanaan klub selama mengarungi kompetisi,”ucap Ahmadi.

Pada kompetisi musim ini,Persiku yang memilih mengikuti Kompetisi Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia mengalami krisis finansial akibat sulitnya menggalang dana. Bahkan,gaji pemain juga terlambat beberapa bulan.

”Salah satu faktor sulitnya menggandeng sponsor adalah adanya dualisme kompetisi. Selama masih ada dualisme kompetisi,tentu banyak klub yang enggan mengikuti kompetisi karena sumbangan dana dari konsorsium maupun penyelenggara juga tidak cukup untuk membiayai tim hingga akhir musim kompetisi,”ucapnya.

Karena itulah upaya rekonsiliasi dan menghentikan dualisme kompetisi harus benar-benar bisa diwujudkan.Alhasil,klubklub peserta lebih nyaman saat menjalani setiap pertandingan di kompetisi.

Sumber : Seputar Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

Petunjuk Berkomentar :
-> Pilih Name/URL
-> Isi dengan Nama anda
-> Kosongkan URLnya jika tidak punya
-> Atau isi URLnya dengan alamat FaceBook anda
-> Isi komentar anda
-> Lalu tekan Postkan Komentar

 
Persiku Kudus © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top