Masih Ada Celah Persiku Hindari Degradasi

Persiku News - Menggeliatnya semangat manajemen Persiku untuk segera melakukan pembentukan tim, disambut positif masyarakat bola di Kudus. Sejumlah agenda yang telah disusun manejemen, diharapkan mampu menjadikan Persiku lebih baik pada kompetisi musim depan.

Meski demikian, manajemen diminta tidak serta merta menerima nasib terdegradasi ke Liga Nusantara. Sebab, saat ini masih ada celah untuk memperjuangkan Persiku agar tetap bertahan di Divisi Utama.

Salah satunya, dengan adanya sanksi diskualifikasi yang diterima PSIS Semarang akibat insiden sepak bola gajah dengan PSS di Babak 8 Besar Divisi Utama musim kemarin. ”Sejauh ini, belum ada perubahan sanksi dari PSSI terkait sanksi PSIS. Seharunya, ini bisa dimanfaatkan Persiku. 

Manajemen harus melakukan lobi ke PSSI agar terhindar dari jeratan degradasi,” kata Eddy Yusuf, salah satu tokoh sepak bola di Kudus.

Sesuai dengan regulasi liga, dua klub terbawah dari masing-masing grup di Divisi Utama terdegradasi ke Liga Nusantara. Di Grup IV, dua klub tersebut masing-masing Persiku dan juru kunci klasemen Persitema Temanggung.

Setelah ada sanksi diskualifikasi terhadap PSIS, otomatis klub tersebut terdegradasi. Sehingga, ada tiga klub dari Grup IV yang terdegradasi.

 ”Karena regulasinya hanya dua klub, maka Persiku yang finish di urutan kedua dari bawah pada klasemen akhir, berhak mengisi posisi yang ditinggalkan PSIS. Di sinilah diperlukan lobi-lobi intensif untuk memperjuangkan nasib Persiku,” ujarnya.

Mantan asisten manajer Persiku ini yakin, PSIS juga terus melakukan lobi ke PSSI. Mereka tentu ingin mempertahankan eksistensinya di Divisi Utama. Bukti terkini, PSIS saat ini sudah melakukan persiapan untuk menyongsong kompetisi DIvisi Utama musim depan.

”Sekarang tinggal bagaimana lobi manajemen Persiku ke PSSI. Apalagi, saat ini sudah ada Tim Sembilan bentukan Kemenpora yang akan menegakkan hukum di sepak bola Tanah Air. Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Persiku,” lanjut dia.

Sumber : MuriaNews