Persiku News - Penggalangan dana dari perusahaan untuk modal kompetisi tim sepak
bola profesional, diprediksi masih sulit dilakukan. Kondisi seperti itu
terjadi seandainya dualisme kompetisi masih berlangsung.
Pemerhati
sepak bola Kota Keretek Sam'ani Intakoris mengemukakan, salah satu
kendala besar dalam penggalangan dana dari swasta yakni kondisi
kompetisi. "Bagaimana mungkin mereka akan dapat mempercayai untuk
mengeluarkan dana dalam jumlah besar bila kompetisi masih terpecah,"
katanya, Selasa (9/10).
Dia menyatakan, kondisi masing-masing
manajemen tim diyakini juga akan menjadi salah satu pertimbangan
perusahaan mengucurkan dananya. Namun, bila dilihat dari potensi masalah
yang mungkin timbul, ketidakjelasan siapa yang paling berhak mengelola
kompetisi, tentu menjadi persoalan utama. "Sepanjang kompetisi masih
digelar secara sendiri-sendiri, tentu akan membuat perusahaan berpikir
ulang," ungkapnya.
Bila memang kondisinya seperti itu, pihaknya
mengusulkan agar dapat dilakukan tindakan yang mungkin sedikit ekstrim.
Tindakan yang dimaksud misalnya dengan menggelar kompetisi di tingkat
lokal saja.
Sebagai penyandang dana, tentu melibatkan perusahaan
yang ada. Bila hal tersebut dilakukan, dari sisi pembinaan sepak bola
tetap dapat dilakukan dan juga tidak mengecewakan pemodal. Berdasarkan
pendapat pribadinya, sudah saatnya pembentukan tim sepak bola saat
sekarang harus lebih ''jujur''.
Pengertiannya, tidak perlu lagi
ditampilkan semangat jor-joran membentuk tim dengan biaya besar bila
kemampuannya terbatas. Seandainya dipaksakan, justru tidak lagi
''menyehatkan'' tetapi justru menimbulkan masalah di kemudian hari.
Jadi, sudah saatnya pembentukan tim lebih realistis saat sekarang.
"Seandainya
kemampuan keuangan terbatas, ya tim juga harus menyesuaikan. Tidak
perlu memaksakan diri pada kondisi seperti ini, yang penting upaya untuk
mengikuti kompetisi tetap dilakukan," tandasnya.
Sumber : Suara Merdeka