Persiku News - PSSI versi KLB Solo pimpinan Djohar Arifin Husin ternyata masih
menganggap klub-klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (ISL) ilegal.
Hal ini terungkap dalam surat yang dikirimkan PSSI kepada Asosiasi Sepak
Bola Malaysia (FAM) pada Kamis, 4 Oktober 2012.
Dalam suratnya, PSSI mengingatkan FAM mengenai status Pelita Jaya sebagai tim yang dihukum karena bermain di ISL yang dikelola oleh KPSI. PSSI juga menjelaskan bahwa uji coba yang dilakukan Pelita Jaya melawan timnas, bukanlah timnas yang sebenarnya. Pasalnya, pemain yang tergabung di dalamnya tidak terafiliasi dengan PSSI.
Dalam suratnya, PSSI mengingatkan FAM mengenai status Pelita Jaya sebagai tim yang dihukum karena bermain di ISL yang dikelola oleh KPSI. PSSI juga menjelaskan bahwa uji coba yang dilakukan Pelita Jaya melawan timnas, bukanlah timnas yang sebenarnya. Pasalnya, pemain yang tergabung di dalamnya tidak terafiliasi dengan PSSI.
Dalam suratnya kepada FAM, PSSI versi KLB Solo juga melampirkan
daftar 32 tim yang dianggap berstatus terhukum. Mereka berasal dari ISL
dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia.
"Benar kami telah berkirim surat kepada FAM. Itu adalah surat balasan atas surat FAM mengenai pelepasan Safee Sali ke timnas Malaysia," kata Sekjen PSSI, Halim Mahfudz.
"Benar kami telah berkirim surat kepada FAM. Itu adalah surat balasan atas surat FAM mengenai pelepasan Safee Sali ke timnas Malaysia," kata Sekjen PSSI, Halim Mahfudz.
Pelita Jaya merupakan tim yang diperkuat Safee Sali. Sabtu lalu,
Safee memperkuat tim gabungan Arema-Pelita menghadapi timnas bentukan
PSSI versi KLB Jakarta. Dalam duel ini, Arema-Pelita mampu menahan
imbang pasukan Alfred Riedl dengan skor 0-0.
"Dalam surat tersebut, kami mengingatkan FAM bahwa Pelita Jaya masuk kedalam daftar tim yang lagi terkena sanksi oleh PSSI karena sedang bermain di breakaway league atau ISL," kata Halim.
Halim menjelaskan bahwa pihaknya merasa perlu mengingatkan FAM soal status Pelita. "Mereka (Pelita) melanggar pasal 18, karena itu kami mengingatkan kalau mereka (FAM) bisa kena sanksi juga kalau masih memakai pemain dari tim yang sedang kena sanksi PSSI," ujar Halim.
Padahal, sebelumnya dalam rapat Joint Committee yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia, 20 September lalu, telah disepakati bahwa mulai musim depan ISL dan Indonesian Premier League (IPL) berjalan berbarengan. Menurut Ketua JC, Todung Mulya Lubis, ini merupakan fase pra kualifikasi menuju unifikasi liga yang akan digelar 2014 mendatang.
Sementara itu, salah seorang anggota JC, Joko Driyono, menyatakan bahwa ISL dan IPL sama-sama legal. Kedua liga ini mulai musim depan akan bergulir bersamaan sebelum kemudian dilebur menjadi satu.
"Dalam surat tersebut, kami mengingatkan FAM bahwa Pelita Jaya masuk kedalam daftar tim yang lagi terkena sanksi oleh PSSI karena sedang bermain di breakaway league atau ISL," kata Halim.
Halim menjelaskan bahwa pihaknya merasa perlu mengingatkan FAM soal status Pelita. "Mereka (Pelita) melanggar pasal 18, karena itu kami mengingatkan kalau mereka (FAM) bisa kena sanksi juga kalau masih memakai pemain dari tim yang sedang kena sanksi PSSI," ujar Halim.
Padahal, sebelumnya dalam rapat Joint Committee yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia, 20 September lalu, telah disepakati bahwa mulai musim depan ISL dan Indonesian Premier League (IPL) berjalan berbarengan. Menurut Ketua JC, Todung Mulya Lubis, ini merupakan fase pra kualifikasi menuju unifikasi liga yang akan digelar 2014 mendatang.
Sementara itu, salah seorang anggota JC, Joko Driyono, menyatakan bahwa ISL dan IPL sama-sama legal. Kedua liga ini mulai musim depan akan bergulir bersamaan sebelum kemudian dilebur menjadi satu.
Meski Halim menganggap klub-klub ISL ilegal, namun pelatih timnas
versi PSSI hasil KLB Solo, Nilmaizar, masih memanggil pemain dari klub
tersebut. Setidaknya ada sembilan pemain yang bermain di pentas ISL yang
diajak bergabung dalam pemusatan latihan tahap ketiga. Mereka adalah
Kurnia Meiga (Arema), Ahmad Bustomi (Mitra Kukar), Bambang Pamungkas
(Persija), M Ridwan (Persib), Firman Utina (Persib), Okto Maniani
(Persiram), Patrick Wanggai (Persidafon), Titus Bonai (Persipura), dan
Hamka Hamzah (Mitra Kukar).
Daftar klub yang dianggap ilegal oleh PSSI:
Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, PSPS Pekanbaru,
Persisam Samarinda, Persib Bandung, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Persela
Lamongan, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan, Persiram
Raja Ampat, Persidafon Dafonsoro, PSAP Sigli, PSGL Guyo Lues. Persih
Tembilahan, Persita Tangerang, Persip Pekalongan, Persitema Temanggung,
Persiku Kudus, PSIM Yogyakarta, PSMP Mojokerto, PSBK Blitar, Persekam
Metro Malang, Persid Jember, Persepam Pamekasan, PS Sumbawa Barat,
Barito Putra, Persigo Gorontalo, Persin Sinjai, PSBS Biak, dan Perseru
Serui.