Persiku News - Meski regulasi PT Liga Indonesia menyebutkan, akan menggelar kompetisi
Divisi Utama mulai tanggal 13 Januari 2013, namun hingga saat ini
Persiku Kudus belum menunjukan adanya persiapan.
Kendala dana menjadi alasan utama belum adanya persiapan klub kebanggan warga kota Kretek ini.
Komisaris PT Kudus Muriatama, Ayatullah Humaini menyatakan, meski hingga saat ini belum ada persiapan, karena masalah dana. Pasalnya untuk melakukan seleksi pemain juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Belum lagi untuk prakontrak dan operasional lainnya.
"Kami masih mengalami kendala pendanaan, sehingga belum melakukan persiapan,” katanya.
Namun dengan waktu yang masih tersisa pihaknya yakin mampu kembali membuat Persiku tetap eksis pada kompetisi musim depan.
Pada musim lalu, laskar Macan Muria (Sebutan Persiku Kudus) menunjukan hasil yang cukup gemilang meski mereka gagal promosi ke Liga Super Indonesia (LSI). Persiku finish di urutan ketiga Wilayah Barat sehingga berhak atas tiket ke fase delapan besar.
Dijelaskannya, Ayatullah, saat ini saja Persiku masih berkutat dengan kekurangan dana pada musim lalu. Bahkan untuk gaji pemain dan lain sebagainya Persiku masih berhutang sekitar Rp 600 juta.
“Kami masih melakukan berbagai upaya untuk menutup kekurangan tersebut sebelum melakukan pembentukan tim,” jelasnya.
Disinggung mengenai rencana komposisi pemaian pada musim depan, Ayatullah mengaku, tidak akan menggunakan pemain asing hingga pertengahan musim.
Sebagaimana diketahui pada musim lalu Persiku menggunakan jasa tiga orang pemain asing, yaitu Peter Moukouri Kuoh (Liberia), Alejandro Tobar (Chili), dan Onyekachukwu Aloso (Nigeria).
Ayatullah menyatakan, akan memberdayakan sumber daya lokal, terutama pemain putra daerah untuk menghemat anggaran belanja pemain. Namun tidak menutup kemungkinan, pada putaran kedua klub akan berusaha untuk mencari pemain asing untuk mendongkrak performa tim.
“Musim depan klub harus sangat berhemat. Untuk putaran pertama kompetisi kami takkan menggunakan pemain asing, kemungkinan baru putaran kedua kami mengambil pemain asing, itupun disesuaikan dengan anggaran yang ada,” tandasnya.
Kendala dana menjadi alasan utama belum adanya persiapan klub kebanggan warga kota Kretek ini.
Komisaris PT Kudus Muriatama, Ayatullah Humaini menyatakan, meski hingga saat ini belum ada persiapan, karena masalah dana. Pasalnya untuk melakukan seleksi pemain juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Belum lagi untuk prakontrak dan operasional lainnya.
"Kami masih mengalami kendala pendanaan, sehingga belum melakukan persiapan,” katanya.
Namun dengan waktu yang masih tersisa pihaknya yakin mampu kembali membuat Persiku tetap eksis pada kompetisi musim depan.
Pada musim lalu, laskar Macan Muria (Sebutan Persiku Kudus) menunjukan hasil yang cukup gemilang meski mereka gagal promosi ke Liga Super Indonesia (LSI). Persiku finish di urutan ketiga Wilayah Barat sehingga berhak atas tiket ke fase delapan besar.
Dijelaskannya, Ayatullah, saat ini saja Persiku masih berkutat dengan kekurangan dana pada musim lalu. Bahkan untuk gaji pemain dan lain sebagainya Persiku masih berhutang sekitar Rp 600 juta.
“Kami masih melakukan berbagai upaya untuk menutup kekurangan tersebut sebelum melakukan pembentukan tim,” jelasnya.
Disinggung mengenai rencana komposisi pemaian pada musim depan, Ayatullah mengaku, tidak akan menggunakan pemain asing hingga pertengahan musim.
Sebagaimana diketahui pada musim lalu Persiku menggunakan jasa tiga orang pemain asing, yaitu Peter Moukouri Kuoh (Liberia), Alejandro Tobar (Chili), dan Onyekachukwu Aloso (Nigeria).
Ayatullah menyatakan, akan memberdayakan sumber daya lokal, terutama pemain putra daerah untuk menghemat anggaran belanja pemain. Namun tidak menutup kemungkinan, pada putaran kedua klub akan berusaha untuk mencari pemain asing untuk mendongkrak performa tim.
“Musim depan klub harus sangat berhemat. Untuk putaran pertama kompetisi kami takkan menggunakan pemain asing, kemungkinan baru putaran kedua kami mengambil pemain asing, itupun disesuaikan dengan anggaran yang ada,” tandasnya.
Sumber : Sindonews