Persiku Berharap Tak Akan Lama di Divisi I

Persiku News - Suporter Macan Muria (SMM) berharap Persiku tak akan lama berada di Divisi I. Ini mengingat Divisi I merupakan Liga Amatir. Jika terlalu lama, dikhawatirkan potensi pemain lokal akan berkembang di kota tetangga yang bermain di Liga Profesional.

”Meski Divisi I berada satu level di bawah Divisi Utama, tapi tetap saja itu Liga Amatir. Kami memang berjanji akan mendukung  Macan Muria dimanapun berlaga. Tapi, bagaimana dengan pemain lokal, mereka tentunya ingin berkembang,” kata Taufan, ketua SMM.

Untuk itu, pihaknya berharap, di Divisi I nanti Persiku benar-benar serius untuk kembali ke Divisi Utama. Apalagi, jika berkaca dari regulasi BLAI mengharuskan tim diisi oleh pemain muda di bawah 23 tahun.

Sedangkan, untuk pemain senior hanya diperbolehkan tiga pemain. Praktis, ini menjadi kesempatan bagi Persiku untuk meraih prestasi memuaskan.

”Di Piala Suratin Persiku Junior berhasil melaju ke babak final. Meski kalah tapi mereka tidak mandul karena sukses memperpendek ketertinggalan,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Suparno ”Gepeng”. Namun, ia menyayangkan bila manajemen tak bergerak cepat. Ini menilik dari fakta pemain yang sering keluar dari Kudus, dan membela tim yang menjadi lawan. Walaupun, alasannya untuk mendapatkan pengalaman dan jam terbang yang lebih lagi.

”Banyak sekali pemain muda Kudus yang bermain di luar kota. Seperti Joko purnomo, Adib, Arif Fathcul, dan masih banyak lagi. Bahkan eks pelatih Persiku Lukas Tumbuan, malah membawa empat pemain muda asli Kudus untuk bermain di Persibat Batang yang berlaga di Divisi I,” katanya.

Bahkan menurut penulusuran di media, eks pelatih Persiku Lukas Tumbuan yang menjadi arsitek tim Peribat Batang berhasil mempromosikan Persibat Batang ke Divisi Utama musim ini yang notabene di perkuat beberapa pemain asli Kudus.

Gepeng menambahkan, kepergian pemain-pemain muda tersebut sebenarnya juga berasal dari kesalahan mananjemen. Manajemen tidak bisa mencegah kepergian mereka. Minimnya gaji yang menjadi faktor utama.

 ”Minimnya gaji dari pihak manajemen membuat pemain enggan bertahan di Persiku. Tawaran gaji lebih dari tim lain membuat pemain kepincut. Itu fakta yang ada,” tandasnya.

Sumber : MuriaNews